Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Alasan Kenapa Pengobatan Islam di Abad Pertengahan Dianggap Penting (Part 3)
20 April 2020 17:59 WIB
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ini merupakan bagian terakhir dalam ulasan Alasan Kenapa Pengobatan Islam di Abad Pertengahan Dianggap Penting.
ADVERTISEMENT
4. Obat-obatan
Banyak kaum Muslimin yang telah menciptakan pengobatan dan memberikan pengaruh luar biasa terhadap bangsa Barat.
Obat herbal menjadi hal paling penting dalam bidang farmasi di abad pertengahan, seperti kamper, cengkeh, kayu manis, sulfur, serta merkuri.
Salah satunya adalah Yuhanna Ibnu Masawayh (777 – 857 M) yang telah berkontribusi banyak dalam pengembangan di bidang farmasi. Ada sekitar 30 macam aromatik dan daftar penyakit serta cara pengobatannya telah dituang dalam kitab Al-Mushajjar Al-Kabir.
Nyeri dan anestesi
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2016 di Jurnal Ilmu Kedokteran di Iran, dokter Islam menggunakan berbagai obat untuk anestesi. Al-Razi adalah dokter pertama yang menggunakan obat inhalasi (pengobatan dengan cara memberi obat untuk dihirup agar bisa masuk ke dalam paru-paru) untuk tujuan ini.
ADVERTISEMENT
Tanaman dan obat-obatan untuk menghilangkan rasa sakit dan anestesi, seperti hemlock, mandrake, henbane, mandragora, opium poppy, dan black nightshade. Tanaman dan obat-obatan tersebut digunakan oleh pasien dengan cara dimakan, minum, atau menghirupnya. Beberapa dokter juga menggunakan es untuk menghilangkan rasa sakit.
Dokter menggunakan bunga poppy, yang bijinya mengandung kodein dan morfin, untuk meredakan sakit mata, rasa sakit dari batu kandung empedu, demam, sakit gigi, radang selaput dada, dan sakit kepala.
5. Ramuan obat lainnya
Beberapa dokter Islam pada abad pertengahan juga menggunakan berbagai macam herbal, seperti;
a. Campuran biji dill, bunga chamomile, sweetclover kuning, daun mallow, biji rami, kol, dan bit, direbus bersama dan ditambahkan ke bak mandi sebagai analgesik untuk penderita kanker,
ADVERTISEMENT
b. Bawang putih untuk berbagai penyakit termasuk masalah BAK,
c. Juniper atau jarum pinus saat mandi, untuk meredakan masalah kulit alergi,
d. Oregano, untuk antiseptik dan anti-inflamasi,
e. Kayu manis untuk luka, tumor, dan bisul,
f. Ganja dan opium: Dokter meresepkan ini, tetapi hanya untuk tujuan terapeutik,
6. Operasi
Pada abad pertengahan ini, banyak dokter yang melakukan lebih banyak operasi dan mereka mengembangkan alat dan teknik baru.
Pada abad ke-10, Ammar ibn Ali al-Mawsili menemukan jarum suntik berongga yang ia gunakan untuk menghilangkan katarak dengan penyedotan.
Abu al-Qasim al-Zahrawi adalah seorang ahli bedah terkemuka yang tinggal dan bekerja di Andalusia, Spanyol. Dia menemukan sejumlah instrumen, termasuk forsep, penjepit, lancet, dan specula. Ia juga menggunakan catgut untuk menjahit luka.
ADVERTISEMENT
Jenis prosedur
Selain katarak, beberapa dokter Islam juga melakukan operasi mata untuk mengobati trakom.
Kauterisasi adalah prosedur umum, termasuk membakar kulit untuk mencegah infeksi dan pendarahan. Seorang ahli bedah memanaskan batang logam dan meletakkannya di luka untuk menggumpal darah dan meningkatkan penyembuhan.
7. Rumah sakit
Tidak Cuma soal pengobatan, tempat dilakukannya pengobatan alias rumah sakit pun sudah ada sejak abad pertengahan ini. Ada rumah sakit pendidikan, di mana siswa dapat belajar bagaimana merawat pasien.
Dulunya rumah sakit bernama "bimaristan," dari kata Persia yang berarti "rumah orang sakit”. “Bimaristan” ini pertama kali didirikan sebagai fasilitas layanan kesehatan di kalangan Muslim oleh Al Walid I yang merupakan putra dari Abdul Malik bin Marwan di bawah kekuasaan khalifa kelima Dinasti Umayyah.
ADVERTISEMENT
Menurut Oxford Islamic Studies Online, istilah tersebut terutama merujuk pada fasilitas kesehatan mental yang menawarkan berbagai layanan gratis meskipun tidak semuanya begitu.
8. Dokter wanita
Seperti yang sudah dibahas dari sebelumnya, kebanyakan para ilmuwan, dokter, dan petugas medis adalah seorang laki-laki. Di abad pertengahan ini, dokter wanita rupanya tidak menonjol dalam praktik medis Islam, menurut sebuah artikel yang diterbitkan di The Lancet pada 2009.
Namun, beberapa wanita dari kalangan keluarga dokter tampaknya telah menerima pelatihan medis dan adanya kemungkinan bahwa mereka juga melakukan perawatan bagi pasien.
Dari banyaknya pembahasan mengenai apa saja hal yang telah ditemukan dalam dunia kedokteran pada abad pertengahan, dapat disimpulkan bahwa abad ini menjadi awal mula berkembangnya dunia kedokteran, mulai dari penemuan beberapa penyakit, cara penyembuhannya, obat-obatan, rumah sakit, penemuan penjelasan anatomi tubuh secara rinci, mulainya wanita berperan sebagai tenaga medis, dan beberapa ilmuwan yang berperan besar di dalamnya.
ADVERTISEMENT