Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Arti Benar Itu Apa?
21 Oktober 2018 2:41 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Benar pada dasarnya adalah penyesuaian antara pikiran dan kenyataan, contoh: Indonesia dan Malaysia adalah dua negara yang berbeda. Kita akan berkata itu salah jika terdapat kalimat, contoh : Kepada Nabi Musa Allah SWT menurunkan kitab Al-Quran.
ADVERTISEMENT
Ukuran kebenaran kedua adalah adanya persesuaian atau tidak ada pertentangan dalam dirinya. Suatu pernyataan dikatakan benar manakala ia tidak mengandung pertentangan dari awal hingga akhir. Contoh : Ia adalah seorang jujur yang suka menipu.
Penjelasannya adalah jika kita menemukan pernyataan seperti diatas maka akan menimbulkan pertentangan karena seseorang yang dideskripsikan dengan sifat jujur, tidaklah logis jika melakukan perbuatan tipu menipu.
Foto: Ilustrasi Berpikir | Pixabay.com
Pertentangan dalam pemikiran tidak hanya dalam pernyataan yang pendek, seperti terlihat dengan adanya dua kata yang bertentangan atau dalam pengambilan kesimpulan yang keliru tetapi juga dalam uraian yang panjang.
Pertentangan dalam pemikiran juga terdapat dalam pernyataan yang tidak dapat ditangkap pengertiannya. Pernyataan yang dimaksud adalah seperti: Budi dapat memasukan benda volume 50cm3 ke dalam benda bervolume 10cm3, bagi logika, pernyatan tersebut adalah salah karena ia tidak menghadirkan maksud yang bulat.
ADVERTISEMENT
Secara umum, kebenaran dan kesalahan adalah mengatakan apa yang sesungguhnya begitu dan mengatakan apa yang sesungguhnya tidak begitu. Kalau kita rumuskan lebih jelas maka dapat diartikan bahwa kebenaran adalah kesesuaian dan kesalahan adalah ketidaksesuaian.
Foto: Mencari Kebenaran | Pixabay.com
Dalam bahasa sehari-hari kita bisa berkata tentang “logam murni”, “rotan asli”, dan kemudian bisa juga berkata “logam ini murni”, “rotan ini asli”. Dari dua pernyaaan diatas, yang pertama menyatakan kebenaran ontologis sedangkan yang kedua menyatakan kebenran logis.
Kebenaran ontologis adalah kesesuaian suatu realitas pada intelek. Apabila suatu realitas tidak sesuai dengan ide aslinya, dengan pengertian aslinya, maka dapat dikatakan palsu. “Emas imitasi” artinya ide asli atau pengertian asli “emas” tidak terealisasikan.
ADVERTISEMENT
Kebenaran logis adalah kesesuaian akal budi (pengetahuan) pada objeknya. Kebenaran logis adalah akal budi yang sesuai dengan realitasnya. “berlian ini adalah asli” suatu kebenaran diucapkan jika keaslian benar-benar terdapat pada berlian tersebut, yakni apabila keputusan sesuai atau cocok dengan apa adanya.