Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Awalnya Muncul Kepercayaan Ratu Adil
20 September 2018 13:44 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Banyak sumber-sumber yang menjelaskan tentang gerakan Angkatan Perang Ratu Adil, kebanyakan dari sumber tersebut membahas pemberontakan secara keseluruhan sehingga mereka yang masih awam mengenai sejarah hanya menerka-nerka seperti apa sosok Ratu Adil tersebut karena selama ini sosok ”ratu” identik dengan penguasa yang berjenis kelamin wanita.
ADVERTISEMENT
Mengapa Westerling mengggunakan nama Ratu Adil, sosok yang sudah disebut-sebut oleh Jayabaya dalam ramalannya sejak masa Kerajaan Kediri? Westerling tentunya menyadari bahwa nama tersebut memiliki sesuatu yang memiliki makna penting bagi masyarakat yang saat itu tengah mengalami masa-masa sulit akibat penjajahan.

Foto: Ilustrasi Tokoh Peramal dari Keraton | www.flickr.com by Istana Kerajaan dan Kesultanan di Indonesia's
Didukung dengan kuatnya ideologi yang melekat di masyarakat bercirikan kepercayaan yang mendalam namun minim akan intelektualitas sehingga cenderung mempercayai hal-hal yang belum tentu dapat terbukti kebenarannya.
Untuk memperjelas studi akan kisah sejarah, dalam tulisan ini akan dijelaskan bagaimana awalnya kepercayaan akan datangnya juru selamat tersebut begitu diyakini oleh masyarakat sehingga Westerling pun memanfaatkannya untuk menarik dukungan dalam rencananya yang didalangi oleh tokoh-tokoh berpengaruh pada masa RIS atau Republik Indonesia Serikat.
ADVERTISEMENT
Ideologi yang muncul di Jawa Tengah dan Jawa Timur menitikberatkan akan datangnya juru selamat yang akan membawa kepada kesejahteraan dan kemakmuran pada suatu masa.
Dalam pandangan falsafah Jawa, pengertian ratu lebih dari sekedar penguasa suatu wilayah berjenis kelamin perempuan, serta orang yang dianggap mempunyai kekuasaan mutlak selain memiliki kesaktian yang tidak dimiliki oleh orang biasa karena dipercaya merupakan keturunan dewa atau orang yang ditunjuk langsung oleh Tuhan, dalam menjalankan kekuasaannya ia harus melibatkan kekuatan spiritual dan magis sehingga dapat disimpulkan bahwa ini mengandung mitos-mitos yang masih dipengaruhi ajaran Hindu, sebutan “ratu” memang dianggap lebih halus daripada “raja” yang terkesan kasar, galak atau menakutkan.

Foto: Keraton Tempat Ronggowarsito Mengabdi | www.flickr.com by Aditya Darmasurya
ADVERTISEMENT
Karena itu, kemunculan Ratu Adil akan memperoleh dukungan penuh dari rakyat karena dianggap telah menerima “wahyu” dari Tuhan. Masyarakat akan selalu mengharapkan datangnya Ratu Adil dalam peristiwa-peristiwa sejarah tertentu meskipun siapa yang dimaksud Ratu Adil belum terbukti siapa orangnya, dalam sejarah Bangsa Indonesia ada beberapa tokoh yang dianggap sebagai perwujudan dari Ratu Adil.
Kepercayaan masyarakat terhadap ideologi ini tidak bisa dilepaskan dari beberapa ramalan zaman dahulu jauh sebelum masa kemerdekaan, ada tiga ramalan yang membuat masyarakat percaya akan kedatangan Ratu Adil.