Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Bagaimana Hukum Bermaaf-maafan Jelang Ramadan dalam Islam?
29 Maret 2022 15:37 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tradisi maaf-maafan di Indonesia menjelang Ramadan sudah menjadi hal lumrah di tengah masyarakat. Entah sejak kapan tradisi ini bermula, yang jelas kebiasaan ini dianggap sebagai sesuatu yang baik.
ADVERTISEMENT
Tapi, bagaimana hukumnya dalam Islam mengenai bermaaf-maafan sebelum Ramadan?
Ramadan memang tinggal hitungan hari. Beberapa kalangan terbiasa dengan tradisi saling meminta maaf dan memaafkan jelang datangnya bulan suci tersebut.
Dalam sebuah kajian, Ustaz Abdul Somad (UAS) menjelaskan mengenai hukum bermaaf-maafan sebelum Ramadan.
Menurut beliau, meminta maaf itu hukumnya wajib.
"Karena kalau kita tidak minta maaf, mati menghadap Allah SWT dicaci maki," ujar Ustaz Abdul Somad sebagaimana dilansir dari Youtube Channel Let's Belajar pada Selasa, (29/3/2022).
Lantas, kenapa mesti dilakukan sebelum puasa? Sebab, menurut Ustaz Abdul Somad itu merupakan tradisi orang yang ingin bersih-bersih rumah, badan, dan diri sendiri.
Namun, beliau juga mengatakan meminta maaf tidak harus menunggu Ramadan.
"Saya minta maaf nanti dulu waktu Ramadan, apa yakin lebih dulu minta maaf dari pada malaikat izrail? Pokoknya kalau punya salah langsung minta maaf ke orang," kata UAS.
Meminta maaf itu disyariatkan dalam Islam, Rasulullah SAW bersabda,
ADVERTISEMENT
"Orang yang pernah menzalimi saudaranya dalam hal apa pun, maka hari ini ia wajib meminta perbuatannya tersebut dihalalkan oleh saudaranya, sebelum datang hari dimana tidak ada ada dinar dan dirham. Karena jika orang tersebut memiliki amal shalih, amalnya tersebut akan dikurangi untuk melunasi kezalimannya. Namun, jika ia tidak memiliki amal shalih, maka ditambahkan kepadanya dosa-dosa dari orang yang ia zhalimi." (HR Bukhari no.2449)
Seperti yang UAS katakan dan kita semua tahu bahwa jika kita melakukan kesalahan, segeralah meminta maaf. Akan tetapi, kesalahan yang tidak disengaja atau tidak disadari, maka tidak dihitung sebagai dosa di sisi Allah SWT.
"Sesungguhnya Allah telah memaafkan ummatku yang berbuat salah karena tidak sengaja, atau karena lupa, atau karena dipaksa." (HR Ibnu Majah, 1675, Al Baihaqi, 7/356, Ibnu Hazm dalam Al Muhalla, 4/4, di sahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah)
ADVERTISEMENT
Sehingga, perbuatan meminta maaf kepada orang tanpa sebab bisa terjerumus pada ghuluw (berlebihan) dalam beragama.
Namun, sebagai manusia tentu kita pernah melakukan kesalahan, bukan? Nah, bagi orang-orang yang memang memiliki kesalahan dan belum meminta maaf, maka momen datangnya Ramadan bisa menjadi momen yang tepat. Tidak ada larangan memanfaatkan momen ini untuk meminta maaf kepada orang yang pernah dizaliminya. Sebab, bulan Ramadan semestinya disambut dengan suka cita, di mana tradisi bermaaf-maafan sebelum Ramadan dapat memperoleh berkah dan keutamaan dari bulan suci itu sendiri.