Benarkah Mukena Hanya Ada di Indonesia?

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
14 Juli 2022 15:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mukena sebagai perlengkapan ibadah perempuan Muslim. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mukena sebagai perlengkapan ibadah perempuan Muslim. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Mukena menjadi perlengkapan ibadah yang hanya digunakan bagi perempuan Muslim yang hendak menunaikan ibadah salat. Menutup aurat dan suci menjadi salah satu syarat sah salat yang harus dilakukan. Mukena menjadi alat yang berfungsi untuk menutupi aurat perempuan ketika salat.
ADVERTISEMENT
Sebagian Muslimah di Indonesia menganggap bahwa salat tidak afdol jika tidak memakai mukena. Tapi, sebenarnya apakah benar begitu?
Melansir dari berbagai sumber, faktanya adalah pemakaian mukena ketika salat hanya bagian dari salah satu budaya yang ada di Indonesia. Bukan termasuk ke dalam syariat Islam yang mewajibkan setiap Muslimah untuk memakai mukena ketika hendak salat, meskipun sudah memakai pakaian syar'i sekalipun.
Jika kamu melihat Muslimah yang ada di luar negeri, apakah kamu pernah mendapati mereka mengenakan mukena ketika salat? Perempuan Muslim di negara lain, khususnya di Timur Tengah, mereka tidak memakai mukena ketika salat. Justru mereka menutupi auratnya dengan pakaian yang rapi, panjang, tidak membentuk tubuh, seperti jubah, gamis, atau abaya panjang dan hanya menampakkan wajah dan telapak tangan saja.
ADVERTISEMENT
Dalam Islam sendiri, ketika salat memang disyariatkan memakai pakaian yang dapat menutupi aurat, bukan mukena. Jadi, pemakaian mukena ini hanyalah budaya yang sudah melekat dan menjadi kebiasaan bagi perempuan Muslim di Indonesia.
Ilustrasi perempuan yang sedang salat memakai mukena. Foto: Shutterstock
Lantas, kok cuma Muslimah di Indonesia saja yang memakai mukena ketika salat?
Sebenarnya, budaya memakai mukena untuk salat itu diterapkan sejak zaman Wali Songo. Perempuan Muslim Indonesia, khususnya perempuan Jawa, pada masa itu masih mengandalkan kemben dan jarik sebagai pakaian sehari-hari untuk bekerja di ladang dan sawah. Jika menggunakan pakaian muslim, mereka merasa keberatan kalau semua aktivitas yang mereka lakukan harus memakai pakaian Muslim yang justru jadi tidak praktis. Ya, kamu pun pasti tidak kebayang kalau para perempuan bekerja di ladang dan sawah memakai gamis dan jilbab yang syar'i, bukan?
ADVERTISEMENT
Namun, saat waktu salat tiba, mereka setuju untuk menutup aurat. Benturan budaya Jawa dan ajaran Islan inilah yang kemudian mukena mulai dipakai oleh perempuan Muslim di Indonesia.
Maka dari itu, Islam adalah agama yang toleran dan tidak memaksakan kemudharatan. Dari hasil kompromi tersebut, para perempuan itu tetap akan bekerja memakai pakaian seperti biasanya. Namun, ketika salat mereka memakai pakaian tambahan, yakni mukena untuk menutupi seluruh auratnya.
Selain Indonesia, perempuan Muslim di Malaysia pun melaksanakan salat dengan memakai mukena. Karena pemakaian mukena sudah menjadi budaya lokal di sana.