Berjilbab Seperti Punuk Unta? Begini Penjelasannya

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
15 Mei 2020 13:22 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Seorang Muslimah yang berhijab. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Seorang Muslimah yang berhijab. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di zaman yang setiap orang mau selalu tampil serba modern dan mengikuti gaya-gaya yang sedang trend, penggunaan jilbab menjadi salah satu contohnya.
ADVERTISEMENT
Besar dari kalian, mungkin pernah mendengar istilah gaya jilbab layaknya punuk unta, yang dalam artian mereka yang mengenakan jilbab sengaja menonjolkan bagian belakang kepala dengan cara mengikat rambut mengenakan kunciran yang berukuran besar atau menggunakan daleman cemol yang dapat menonjolkkan bagian belakang kepala. Namun, artian sebenarnya dari "punuk unta" tidaklah seperti itu.
Lantas, boleh nggak sih seorang Muslimah mengenakan jilbab seperti itu?
Ada sebuah hadir yang menjelaskan bahwa terdapat dua golongan ahli neraka.
“Ada dua golongan ahli neraka yang aku belum pernah melihatnya. Pertama. golongan yang membawa cambuk yang seperti ekor sapi di mana dengan cambuk tersebut mereka mencambuki orang-orang. Kedua, golongan perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, yang cenderung (tidak taat kepada Allah) dan mengajarkan orang lain untuk meniru perbuatan mereka. Kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta yang miring, dan mereka tidak akan masuk surga dan tidak mencium baunya. Padahal sungguh bau surga akan tercium dari jarak perjalan seperti ini seperti ini (jarak yang jauh)." (H.R. Muslim)
ADVERTISEMENT
Mengenai perempuan berjilbab, dalam hadir tersebut pada golongan kedua terdapat kalimat "kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta yang miring". Nah, kalimat tersebut seringkali dipahami atau disamakan pada perempuan yang memakai hijab, justru menonjolkan bentuk belakang hanya dengan menguncir atau menggulung rambutnya hingga menonjolkan bagian belakang kepala di balik jilbabnya.
Tapi, apakah benar penyamaan itu?
Mengutip dari lama NU Online, menurut an-Nawawi, penjelasan dari kalimat "kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta yang miring" adalah mereka (perempuan) membesarkan kepalanya dengan kerudung atau khimar, serban atau 'imamah, dan sebagainya adalah sesuatu yang digulung di atas kepala hingga menyerupai punuk unta.
Mencermati pernyataan tersebut, ini sama dengan pendapat mayoritas ulama lainnya, yaitu sama-sama menonjolkan bagian atas kepala sehingga menyerupai punuk unta. Namun, ada perbedaan yang terjadi dari pendapat an-Nawawi dengan ulama lainnya. Tapi, ini hanyalah soal teknis saja. Kalau an-Nawawi menerangkan bahwa perempuan berhijab menonjolkannya dengan serban, kerudung, atau lainnya. Sedangkan yang lainnya dengan menggulung rambut sendiri.
ADVERTISEMENT
Dari hadir tersebut juga menerangkan bagi perempuan yang menonjolkan rambutnya dibalik jilbab, maka mereka tidak dapat masuk surga dan mencium bau wangi surga.
Jadi, kesimpulannya adalah perempuan yang berhijab dengan menonjolkan rambut yang tersembunyi dibalik jilbab di belakang kepalanya, maka ini tidak dapat dikatakan mengenakan jilbab seperti punuk unta. Sebab, yang ditonjolkan adalah bagian belakang bukan pada bagian atas kepala yang dapat menyerupai punuk unta.