Konten dari Pengguna

Bolehkah Kita Memuji Orang Lain Secara Berlebihan Menurut Hukum Islam?

Hijab Lifestyle
All about hijab.
27 Mei 2020 13:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Orang yang senang mendapatkan pujian. Foto: Unsplash.com/brucemars
zoom-in-whitePerbesar
Orang yang senang mendapatkan pujian. Foto: Unsplash.com/brucemars
ADVERTISEMENT
Setiap manusia pasti memiliki kelebihan masing-masing. Maka banyak dari mereka pernah memuji kelebihan orang lain. Bahkan, kita juga pasti pernah mendapatkan pujian dari orang lain.
ADVERTISEMENT
Memuji kelebihan orang merupakan perbuatan baik. Tapi, kita juga harus tahu batasannya. Loh, kok memuji orang perlu batasan? Perlu dong, karena memuji orang lain secara berlebihan juga enggak baik.
Dalam Islam, memuji orang lain secara terlihat bisa saja tanpa sadar mulut malah mengatakan hal-hal yang dusta. Seperti yang dikatakan dalam hadis berikut:
“Kalian telah membinasakan atau mematahkan punggung orang itu.” (HR. Bukhari)
Maksudnya adalah jika kamu memuji orang lain secara berlebihan maka sama saja mematahkan punggung orang yang dipuji. Tapi, bukan berarti kita nggak boleh memuji orang lain, ya.
Islam memperbolehkan seorang Muslim untuk memberikan pujian kepada siapa pun dengan memuji kebaikan yang memang ada dalam diri orang tersebut. Tapi, lain hal jika kamu memuji sesuatu yang memang tidak ada dalam diri orang tersebut.
ADVERTISEMENT
Allah SWT berfirman dalam QS. Ali Imran ayat 188 yang artinya:
Mereka yang memberikan pujian kepada orang lain dengan melebih-lebihkannya dengan mengatakan hal yang tidak ada dalam diri orang tersebut, maka sama saja dengan berbohong. Kita yang memberikan pujian juga tidak boleh berlebihan, sebab bisa membuat orang yang kita puji akan menjadi terlalu geer dan bisa membuat mereka tidak mau berbuat kebaikan lagi karena merasa sangat puas atas pujian yang didapat.
ADVERTISEMENT
Lalu, gimana sikap yang baik setelah menerima pujian dari orang lain?
Ketika kita mendapatkan pujian dari orang lain, maka hal terbaik yang bisa kita lakukan untuk mereka adalah mendoakan mereka di hadapan Allah SWT atau ketika selesai salat. Ini dilakukan agar terhindar dari terkenanya penyakit hati.
Abu Bakar As-Shidiq pernah mengucapkan doa ini ketika orang lain memuji dirinya.
Allahumma anta a'lamu minni bi nafsiy, wa anna a'lamu bi nafsii minhum. Allahummaj'alniy khoirim mimmaa yazhunnuun, waghfirly maa laa ya'lamuun, wa laa tuakhidzniy bimaa yaquuluun.
artinya: "Ya Allah, Engkau lebih mengetahui keadaan diriku daripada diriku sendiri dan aku lebih mengetahui keadaan diriku daripada mereka yang memujiku. Ya Allah, jadikanlah diriku lebih baik dari yang mereka sangkakan, ampunilah aku terhadap apa yang mereka tidak ketahui dariku, dan janganlah menyiksaku dengan perkataan mereka." (HR. Al Baihaqi)
ADVERTISEMENT
Begitulah penjelasan singkat mengenai hukum memuji orang lain dalam Islam yang harus dilakukan sebagai mana mestinya bukan dengan melebih-lebihkannya.
****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!