Dampak Negatif jika Larut dalam Prasangka Buruk

Ilustrasi dampak negatif berprasangka buruk. Foto: Unsplash,com/kellysikkema

Islam melarang umat Muslim untuk berprasangka buruk kepada siapa saja. Terlebih prasangka buruk yang tidak sama sekali mendatangkan kebaikan.

Setiap manusia tentu pernah menaruh rasa curiga kepada siapa pun. Hal ini pun wajar-wajar saja, kalau itu sebagai bentuk proteksi diri. Apalagi kalau orang yang kamu taruh curiga itu memiliki rekam jejak yang jelas untuk selalu dicurigai oleh siapa pun.

Tapi, jangan sampai hidup kamu selalu dipenuhi rasa curiga yang berlebihan ya, apalagi sampai menuduh yang macam-macam. Amalan, hati, dan pikiran kamu akan kacau jika harus memelihara prasangka buruk yang jelas dikuasai oleh setan. Allah SWT sangat tidak menyukai itu karena termasuk dalam bagian dari dosa besar.

Berprasangka buruk termasuk dalam tiga rangkaian dosa yang dapat membuat kamu jatuh di dalamnya tanpa sadar.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Hujurat ayat 12 yang artinya:

Selalu berprasangka buruk dapat memberikan dampak luar biasa kepada diri sendiri sehingga membuat kita tidak sehat secara rohani. Hati akan selalu merasa cemas, gelisah dan tak tenang. Memelihara emosi negatif akan membuat aura jiwa menjadi negatif. Kamu akan selalu memandang orang bermuka dua, pengkhianat, dan lainnya. Maka dari itu, cara pandangmu akan menentukan bagaimana cara orang lain melihatmu.

Selain itu, berprasangka buruk pula dapat menimbulkan permusuhan antar sesama. Jika kamu terlalu larut dalam prasangka buruk, kamu akan cenderung sensian, mudah marah, membatasi diri dari pergaulan sehingga dapat memperburuk pertemanan atau jalin silaturahmi.

Allah SWT berfirman dalam QS. Yunus ayat 36 yang artinya:

Jadi, usahakan untuk tidak menanaman prasangka buruk dalam diri agar tubuh kamu juga selalu sehat secara rohani dan hidup yang dijalani lebih damai.