Konten dari Pengguna

Hari Perempuan Internasional, Ini 5 Aktivis Perempuan Muslim Inspiratif di Dunia

Hijab Lifestyle
All about hijab.
8 Maret 2021 18:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dalia Mogahed. Foto: www.npr.org
zoom-in-whitePerbesar
Dalia Mogahed. Foto: www.npr.org
ADVERTISEMENT
Hari Perempuan Internasional ditujukan untuk untuk mengapresiasi para wanita yang ada di seluruh dunia, tanpa mengenal ras, suku, dan agama.
ADVERTISEMENT
Di era modern sekarang, nampaknya peran wanita tak hanya berdiam diri di rumah saja. Mereka bahkan membawa perubahan besar yang positif yang bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga masyarakat.
Tetapi sayangnya, hingga saat ini masih banyak kaum muslimah di berbagai negara yang mengalami diskriminasi. Terutama di negara-negara yang Islam minoritas. Pergerakan mereka kerap dibatasi, mulai dari hak untuk menempuh pendidikan, cara berpakaian, pergaulan, hingga persoalan pasangan, semuanya kerap diatur dengan seksama. Maka dari itu, banyak perempuan yang terpaksa harus menyerah terhadap mimpinya.
Meski begitu, tak sedikit pula dari mereka yang bersuara lantang untuk melawan diskriminasi. Di berbagai belahan dunia, tentunya terdapat perempuan-perempuan hebat yang berani melawan status quo, memperjuangkan hak perempuan, anak-anak, dan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari berbagai sumber, terdapat beberapa aktivis wanita muslim di dunia yang menginspirasi dan wajib kamu ketahui.
1. Malala Yousafzai
Malala Yousafzai. Foto: Youtube/CNN
Malala Yousafzai dikenal sebagai seorang aktivis pendidikan yang berasal dari Pakistan. Perempuan yang lahir pada 12 Juli 1997 di Mingora, Pakistan, pernah meraih Hadiah Nobel Perdamaian diusianya yang ke-17 tahun dan dia menjadi orang termuda yang memenangkan penghargaan tersebut.
Penghargaan tersebut dia dapati karena telah mengkampanyekan pendidikan bagi perempuan, meskipun ada banyak ancaman yang datang menghampirinya. Perjuangannya untuk mengkampanyekan hal tersebut, ia lakukan dengan cara menggalang dana melalui Dana Malala.
2. Amani Al-Khatahtbeh
Amani Al-Khatahtbeh. Foto: Wikipedia
Hari Wanita Muslim yang diluncurkan oleh Muslim Girl, sebuah media yang ditujukan untuk menormalkan kata "Muslim", menempatkan narasi perempuan Muslim dan meningkatkan tempat perempuan Muslim dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
Amani Al-Khatahtbeh merupakan seorang pendiri Muslim Girl tersebut. Kendati ia berhasil membuat itu (Hari Wanita Muslim) viral melalui kemitraan dengan berbagai organisasi media, tetapi itu hanya salah satu inisiatif visibilitas yang diperjuangkan Al-Khatahtbeh.
Pada 2016, ia juga menerbitkan sebuah memoar, Muslim Girl: A Coming of Age. Dalam situs portal pribadinya terus-menerus menampilkan perempuan Muslim yang naik daun.
3. Linda Sarsour
Linda Sarsour. Foto: Robin Marchant/Getty Images via timesofisrael
Linda Sarsour merupakan seorang aktivis politik muslim asal Amerika Serikat yang berasal dari Kota New York.
Perannya sebagai aktivis tidak perlu diragukan lagi. Linda sangat aktif dalam menyuarakan isu-isu politik dan feminisme. Dia juga diketahui menjadi Direktur Eksekutif Asosiasi Arab Amerika ketika berusia 25 tahun.
Selain itu, Linda juga sukses menjadikan libur Islam, yakni Idulfitri dan Idul Adha menjadi libur yang diakui oleh sekolah umum di New York pada 2015 silam.
ADVERTISEMENT
4. Dalia Mogahed
Dalia Mogahed. Foto: www.npr.org
Barack Obama yang kala itu menjabat sebagai presiden Amerika Serikat, sangat mengakui kapasitas dan kapabilitas Dalia Mogahed. Dia menjadi perempuan berjilbab pertama di Gedung Putih.
Dalia Mogahed adalah seorang direktur peneliti di Institut Kebijakan dan Pemahaman Sosial. Ia pernah mengalami bermacam tindakan Islamofobia atas kebijakan Trump. Dia juga meluncurkan Islamophobia: A Threat to All sebagai sebuah proyek penelitian yang bertujuan menghasilkan beberapa publikasi pendidikan. Melalui itu, Dalia berharap ada hasil kajian memeriksa dampak dari islamofobia dan menemukan cara efektif untuk melawannya.
5. Azadeh Shashahani
Azadeh Shashahani. Foto: AP Photo/John Bazemore via abajournal.com
Dia adalah seorang pengacara Hak Asasi Manusia yang tinggal di Atlanta. Dia juga direktur dari firma hukum di Protect South.
Pekerjaannya sebagian besar melindungi komunitas imigran di Selatan. Jaringan HAM Amerika Serikat memberikan sebuah penghargaan Pembina Hak Asasi Manusia pada 2017 kepada Azadeh.
ADVERTISEMENT
Itulah lima aktivis perempuan Muslim yang sangat berani menyuarakan suaranya. Apakah kamu tahu mereka semua?