Konten dari Pengguna

Hubungan Kapitalisme, Sosialisme, dan Sosial-Demokrat Secara Ilmiah

Hijab Lifestyle
All about hijab.
19 Agustus 2018 19:26 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ada banyak teori mengenai Kapitalisme, Sosialisme, Sosial-Demokrat, sampai Marhenisme yang sering dianggap sebagai Marxisme-nya Indonesia, terdapat pula dasar yang lebih umum dengan Marxis yang Soekarno anggap humanistis dan terbuka pikiran tetapi lebih sulit untuk mencoba menorehkan seluruh definisi dan teori ke dalam tulisan ini.
ADVERTISEMENT
Tulisan ini bertujuan mengungkap anggapan para tokoh dan mengelaborasikannya panjang lebar disertai analisis, meskipun begitu dengan sebuah teori dapat didapat generalisasi atau kesimpulan umum dengan teori-teori yang berhubungan secara empiris dengan contoh negaranya setelah menjadi sebuah peristiwa atau kasus dan menjeleskannya dengan sebuah penjelasan yang logis.
Hubungan Kapitalisme, Sosialisme, dan Sosial-Demokrat Secara Ilmiah
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Ilustrasi Pemikir | www.pexels.com by Brett Sayles
Sosialisme, seperti konservatifme dan liberalisme, benar-benar sebuah teori dan doktrin, HOS Tjokroaminoto beranggapan dalam bukunya Islam dan Sosialisme, bahwa Islam dengan sendirinya memiliki jiwa sosialisme namun berbeda dengan sosialisme ala negara-negara Barat, perbedaannya adalah salah satu penekanannya tidaklah mutlak, semua teori sosial membuat beberapa asumsi berbeda.
Dengan “ideologi” seringkali menyebabkan kesulitan penafsiran karena ia punya serangkaian makna yang berbeda-beda, misalnya “serangkaian ideologi benar” digunakan untuk memaksudkan kebohongan-kebohongan suatu kepentingan politis.
Hubungan Kapitalisme, Sosialisme, dan Sosial-Demokrat Secara Ilmiah (1)
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Ilustrasi Pemikiran | Pixabay.com
ADVERTISEMENT
Sistem perekonomian yang menekankan peranan kapital (modal), yakni kekayaan dalam segala jenisnya, termasuk barang yang digunakan dalam produksi barang lainnya.
a. Ungkapan klasik kapitalisme dikaitkan dengan Adam Smith. Dia menganjurkan permainan bebas pasar yang memiliki aturannya sendiri. Ia yakin, dengan persaingan, pekerjaan dari tangan yang tak kelihatan akan menaikkan harga-harga kepada tingkat-tingkat alamiah dan mendorong tenaga kerja dan modal beralih dari perusahaan yang kurang menguntungkan. Pendek kata, usaha-usaha kompetitif manusia akan dengan sendirinya berubah menjadi kepentingan bersama (kesejahteraan bersama).
b. Istilah Perancis laissez-faire (semaunya) ditempelkan pada kapitalisme sebagai ungkapan penyifat. Ungkapan kapitalisme laissez-faire menekankan pandangan bahwa dalam sistem ini kepentingan-kepentingan ekonomi diharapkan jalan sendiri agar perkembangannya berlangsung tanpa pengendalian pemerintah dan dengan regulasi sesedikit mungkin.
ADVERTISEMENT
c. Max Weber beranggapan bahwa ada kaitan antara bangkitnya kepitalisme dan Protestanisme. Kapitalisme merupakan bentuk sekular dari penekanan Protestanisme pada individualisme dan keharusan mengusahakan keselamatannya sendiri.
By Sofi Solihah
(Sumber: Bagus, Lorens. 1996. Kamus Filsafat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama).