Hukum Mencari Kesalahan Orang Lain Menurut Islam

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
20 September 2018 1:04 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Hukum Mencari Kesalahan Orang Lain Menurut Islam
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
mencari kesalahan seseorang | Pexel
Assalamualaikum sahabat hijab, kali ini aku akan membahas tentang hukum mencari kesalahan orang lain menurut pandangan Islam. Manusia tidak ada yang selamanya benar dan selamanya juga salah, namun sadarkah kamu sahabat bahwa sering kali di antara kita selalu mencari-cari kesalahan orang lain, baik sengaja atau pun tida sengaja.
ADVERTISEMENT
Islam merupakan agama yang menjunjung tinggi rasa perdamaian. Bahkan bisa dikatakan bahwa islam adalah agama damai. Hal ini didukung oleh ayat-ayat al-ur’an yang dapat menjadi bukti islam agama damai. Salah satunya dijelaskan dalam QS Al Anfal : 61 yang artinya berikut ini:
Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. “
Ayat di atas dengan jelas menyatakan bahwa islam merupakan agama yang condong atau menjurus pada kedamaian. Oleh sebab itu, kita sebagai umat islam yang bertakwa sudah seharusnya hidup dalam kedamaian dengan tidak berusaha mencetus konflik dan memecah belah hubungan antar saudara-saudari kita yang ada di muka bumi ini.
ADVERTISEMENT
Selain itu, islam juga mengajarkan kita untuk senantiasa hidup dalam toleransi dengan menghargai hak-hak pribadi orang-orang yang ada di sekeliling kita. Tak hanya itu, islam juga melarang umatnya untuk mencampuri hal-hal yang tidak menjadi urusannya, terlebih perbuatan yang menyerempet kepada hak-hak pribadi maupun aib dari setiap manusia, salah satunya adalah tajassus atau mencari kesalahan orang lain. Berikut ini adalah hukum mencari kesalahan orang menurut Islam
1. Larangan dari Alquran
Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain” (Al-Hujurat : 12)
ADVERTISEMENT
2. Larangan dari Hadis
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِيَّا كُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ وَلاَ تَحَسَّسُوا وَلاَ تَجَسَّسُوا وَلاَ تَحَاسَدُوا وَلاَتَدَابَرُوا وَلاَتَبَاغَضُوا وَكُوْنُواعِبَادَاللَّهِ إحْوَانًا
“Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.”