Humor Gus Dur: Proyek Jembatan Penghubung Neraka dan Surga

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
11 Januari 2021 10:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi humor Gus Dir. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi humor Gus Dir. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Mendiang KH Abdurrahman Wahid atau yang dikenal dengan Gus Dur, pernah menjadi tokoh masyarakat yang populer di masa orde baru. Pada saat itu, zaman orde baru identik dengan istilah KKN atau kolusi, korupsi, dan nepotisme.
ADVERTISEMENT
Gus Dur yang pernah menjabat sebagai Presiden ke-4 Republik Indonesia ini memiliki cara tersendiri untuk memberikan kritik. Beliau menyelipkan humor untuk mengkritik sehingga yang dikritik tak bisa merasa marah apalagi direndakan.
Bukan hanya sekadar humor semata, tersirat banyak makna dan kalimat-kalimatnya seolah mampu melihat jauh ke masa depan. Komedia yang beliau buat begitu terasa alami dan sesuai fakta.
Dilansir dari berbagai sumber, Gus Dur pernah berpidato tentang penghuni neraka dan surga, tepatnya pada saat beliau menjabat sebagai Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama. Kepada para hadirin, beliau pun bercerita.
"Mereka berembuk dan sepakat ingin membangun jembatan. Jembatan itu nantinya akan menghubungan surga dan neraka, sehingga baik penduduk surga dan neraka bisa saling mengunjungi," kata Gus Dur yang dikutip dari buku 'Gus Dur, Kisah-kisah Jenaka dan Pesan-pesan Keberagaman' karya Marwini.
ADVERTISEMENT
Para penghuni surga dan neraka pun kemudian membentuk panitia masing-masing. Tak lama, penghuni neraka langsung bekerja merancang struktur bangunan dan akhirnya jadi. Alhasil, jembatan dari neraka menuju surga selesai dibangun.
Berbeda dengan penghuni neraka, mereka yang masuk ke dalam panitia surga sama sekali belum membangun jembatan. Jangankan mulai bekerja, penghuni surga justru bingung bagaimana merancangnya. Melihat hal tersebut, penghuni neraka marah ke penghuni surga.
"Jembatan kami sudah selesai, sementara kalian belum melakukan apa-apa," protes penghuni neraka.
"Lah, bagaimana kami bisa mengerjakan pembangunan jembatan ini? Pemimpin proyeknya, pemborongnya, juga menteri-menterunya di neraka semua," jawab penghuni surga.
Seperti itulah humor Gus Dur. Kamu bisa melihatkan? Caranya memberikan kritik tidak membuat orang merasa dipermalukan? Tapi, menurutmu hal ini masih relate tidak ya untuk zaman sekarang?
ADVERTISEMENT