Konten dari Pengguna

Ikuti Prinsip Berbisnis ala Nabi Muhammad SAW agar Usaha Lancar

Hijab Lifestyle
All about hijab.
6 Agustus 2020 16:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi berbisnis. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berbisnis. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sifat dan perilaku Nabi Muhammad SAW adalah suri tauladan bagi semua umat Islam. Sejak kecil, sekitar usia 10-12 tahun, Nabi Muhammad SAW sudah tahu bagaimana cara berbisnis.
ADVERTISEMENT
Semasa hidupnya, Nabi Muhammad SAW dapat dikatakan sebagai seorang pedagang yang sukses. Pada usia 12 tahun saja, Nabi Muhammad SAW telah diperkenalkan berniaga oleh pamannya, Abu Thalib, dengan mengikutsertakan beliau ke dalam pengelolaan ekonomi pamannya, termasuk ikut menjajakan barang dagangan.
Nah jaman sekarang, berbisnis bisa saja dilakukan oleh siapa pun karena ada banyak wadah untuk mereka berbisnis, seperti media sosial. Namun, agar bisnisnya bertambah lancar, dilansir dari berbagai sumber pada Kamis (6/8/2020) nggak ada salahnya dong untuk mengikuti prinsip berbisnis ala Nabi Muhammad SAW?
Selama berbisnis, Nabi Muhammad selalu menerapkan kejujuran kepada para pelanggannya. Sebab, kejujuran adalah hal paling dasar yang harus diterapkan kepada siapa pun, apalagi dalam segala bentuk aktivitas jual-beli.
ADVERTISEMENT
Allah SWT berfirman dalam QS. Asy-Syuraa ayat 181-183 yang artinya:
Beliau sangat melarang adanya bentuk penipuan selama berdagang, karena dapat merugikan orang lain. Intinya, selama berdagang itu harus suka sama suka.
“Wahai para pedagang, hindarilah kebohongan." (HR. Thabrani)
Selain kejujuran, Nabi Muhammad SAW juga menerapkan sifat amanah atau bertanggung jawab agar mendapatkan kepercayaan oleh pembeli, sehingga mereka juga akan selalu menjadi pelanggan setia bagi si pedagang itu sendiri.
Dalam hal ini pula, pedagang juga harus bertanggung jawab dengan apa yang dijualnya, seperti menyediakan barang dengan harga yang wajar dan menghindari menimbun barang dagangan dengan tujuan untuk meningkatkan permintaan.
ADVERTISEMENT
"Allah tidak akan berbelas kasihan terhadap orang-orang yang tidak mempunyai belas kasihan terhadap orang lain." (HR. Bukhari)
Hal selanjutnya yang menjadi prinsip berdagang Nabi Muhammad SAW adalah tidak menipu apalagi melakukan sumpah palsu. Seperti barang dagangan yang dijual memiliki kekurangan, tetapi pedagang malah mengatakan semua barang dagangannya bagus. Itu sama saja telah melakukan doa besar.
Selanjutnya adalah memiliki kemampuan bernegosiasi. Seorang pedagang mesti pandai berkomunikasi jika ada pembeli yang ingin bernegosiasi tetapi tidak memasukkan unsur penipuan atau berbohong. Sebab, segala sesuatu yang dilakukan dengan kebohongan tidak akan berakhir baik.
Nah, yang terakhir adalah selalu ramah dengan pembeli. Nabi Muhammad SAW menganjurkan kepada pedagang untuk selalu ramah, murah senyum, namun tetap penuh tanggung jawab saat berdagang.
ADVERTISEMENT
"Allah berbelas kasih kepada orang yang murah hati ketika ia menjual, bila membeli dan atau ketika menuntut hak." (HR. Bukhari)
Jadi untuk semua yang sedang berbisnis, sebaiknya ikuti prinsip-prinsip yang dijalani oleh Nabi Muhammad SAW yang inshaallah akan diberikan kelancaran dalam menjalani usaha. Aamin.