Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Ini Alasan Mengapa Muslim Harus Menghindari Utang
11 Desember 2020 19:28 WIB
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Setiap manusia pasti memiliki permasalahan dalam menjalani hidup, baik itu keuangan, asmara, dan lainnya. Namun, setiap permasalahan pasti akan selalu ada jalan keluarnya, bukan?
ADVERTISEMENT
Berbagai masalah memang akan selalu datang, apalagi jika ada hubungannya dengan uang. Duh, masalahnya bisa lebih runyam. Makanya, dalam Islam ketika kita memiliki masalah keuangan sehingga harus berutang kepada orang lain, lebih baik jangan dilakukan. Sebisa mungkin, hindari utang.
"Dari Aisyah ra: Rasulullah berdoa dalam sholat, Ya Allah aku berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan terlilit utang. Lalu ada seseorang yang bertanya: Mengapa anda banyak meminta perlindungan dari utang, wahai Rasulullah? Rasulullah menjawab: Sesungguhnya seseorang apabila sedang berutang ketika dia berbicara biasanya berdusta dan bila berjanji sering menyelisihinya. (HR Bukhari dan Muslim)
Kenapa kita mesti menghindari yang namanya utang? Sebab, utang piutang bisa menimbulkan renggangnya persaudaraan dan membuat kita dekat dengan dusta seperti apa yang disebutkan dalam hadis di atas.
ADVERTISEMENT
Sedikit apa pun utang yang dimiliki, sudah seharusnya untuk dibayar. Jangan sampai, kita menunda-nunda apalagi pura-pura lupa, karena bukan hanya menjauhkan kita dari tali persaudaraan, tetapi juga menjauhkan kita dari surga.
"Demi Allah jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya laki-laki terbunuh fi sabilillah kemudian dihidupkan kembali, kemudian terbunuh, kemudian dihidupkan kembali, kemudian terbunuh sementara ia punya hutang, sungguh ia tak akan masuk surga hingga terlunasi hutangnya." (HR An-Nasa'i, Ahmad dan Hakim)
Kepercayaan orang lain pun perlahan-lahan akan hilang jika kita terus berpura-pura lupa atau bahkan tidak membayar utang.
"Jiwa seorang mukmin tertahan oleh utangnya, maka lunasilah utang yang ia miliki." (HR Muslim)
Supaya terhindar dari utang, kamu bisa membaca doa ini, ya.
ADVERTISEMENT
Bismillahirrahmanirrahim
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
Allahumma inni a'udzu bika minal Hammi wal hazan, wa a'udzu bika minal 'ajzi wal kasal, wa a'udzu bika minal jubni wal bukhl, wa a'udzu bika min ghalabatid dain wa qahrir rijal.
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari lilitan hutang dan kesewenang-wenangan manusia.
Itulah sedikit penjelasan mengapa sebaiknya sebagai seorang muslim untuk menghindari utang. Bukan hanya utang dalam bentuk uang, tetapi juga perkataan alias janji.
ADVERTISEMENT