Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Konten dari Pengguna
Kenali Makna dan 3 Tata Cara Berinfak dalam Islam
27 Agustus 2021 15:07 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam menjalani kehidupan, tentunya kita tidak bisa hanya mengandalkan diri sendiri, tetapi kita juga perlu bantuan dari orang lain.
ADVERTISEMENT
Sikap saling membantu merupakan bentuk kepedulian seseorang dan sudah menjadi ciri khas dalam budaya Islam. Hal ini jelas sudah disebutkan Allah SWT dalam firmannya yang ada di dalam QS. Al-Maidah ayat 2 yang artinya:
Tak ayal, perintah tolong menolong dalam Islam kerap direpresentasikan dalam aksi kepedulian. Berinfak bisa menjadi salah satu cara untuk menolong.
Secara istilah, infak adalah ibadah sosial yang dilakukan dengan suka rela, serta diberikan dalam bentuk harta untuk kemaslahatan umat.
Anjuran berinfak bahkan terdapat dalam QS. Al-Baqarah ayat 267 yang artinya:
ADVERTISEMENT
Infak sebagai ibadah sosial memiliki cakupan yang luas, Bahkan sedekah dan zakat termasuk dalam bagian infak.
Mengenai infak, ada beberapa tata cara berinfak yang baik dan dianjurkan untuk dilakukan agar infak yang dikeluarkan berada di jalan Allah SWT. Simak beberapa halnya berikut ini, ya.
1. Niat yang tulus
Apa saja yang dilakukan dengan tulus dan selalu mengharapkan ridho Allah SWT, tentu akan baik ujungnya. Sama halnya dengan berinfak, sebelum berinfak, hendaknya seseorang harus meluruskan niatnya untuk mengharapkan ridho Allah SWT semata.
ADVERTISEMENT
"Sesungguhnya setiap amal tergantung pada niatnya, dan seseorang hanya akan mendapatkan sesuai apa yang ia niatkan." (HR Bukhori dan Muslim)
2. Berinfaklah dengan harta yang halal
Segala sesuatunya tentu harus dilakukan, didapatkan, dan digunakan dengan cara yang halal. Jika niat sudah baik, maka lakukan dengan cara yang baik pula, termasuk penggunaan harta yang akan diberikan untuk berinfak. Ada baiknya orang yang ingin berinfak, menggunakan harta terbaik dan halal.
"Tidak ada salat tanpa thoharoh atau bersuci dan tidak akan diterima pula sedekah dari harta ghulul atau dari berkhianat dan harta yang haram." (HR Muslim dan Al-Baihaqi)
3. Tidak mengungkit infak yang diberikan
Sudah seharusnya, seseorang tidak mengungkit kembali hal-hal baik yang telah dilakukan, termasuk dalam berinfak. Ini dilakukan untuk menghindari riya yang sangat tidak disukai oleh Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 262 yang artinya:
Nah, itulah makna dan tata cara berinfak yang dianjurkan dalam Islam.