Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kenapa Sih Indonesia Tidak Ada Wajib Militer?
12 Oktober 2018 21:32 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Assalamu’alaikum ukhti, jika kita melirik Korea, disana terdapat kebijakan wajib militer bagi warga negara pria. Lantas pernahkah kamu mempertanyakan mengapa indonesia tidak ada? Dalam perang, kebutuhan tentara akan meningkat, sehingga wajar jika negara mewajibkan militer. Korea Utara dan Korea Selatan secara teknis masih perang, hanya sedang gencatan senjata. Maka dari itu mereka masih menerapkan wajib militer. Singapura dan Israel juga ada wajib militer karena penduduknya sedikit, tapi dikelilingi negara-negara berpenduduk banyak. Untuk mengurangi kesenjangan bala tentara, mereka mewajibkan seluruh warga negara untuk mengikuti latihan militer.

Foto : Pixabay
ADVERTISEMENT
Pada masa penduduk Indonesia masih sedikit, kita juga menganut konsep Hankamrata (pertahanan keamanan rakyat semesta), yang artinya seluruh warga negara berperan dalam pertahanan dan keamanan. Populasi Indonesia sudah mencukupi dalam aspek pengisian Personel Militer negara walau hanya diisi melalui cara Sukarelawan
Karena hanya akan memberikan rugi, secara spesifik di aspek Ekonomi, Katakanlah Wajib Militer Diberlakukan di Indonesia kepada laki-laki dari usia 18 tahun ke atas selama 1 tahun, ada 260 Juta warga Indonesia, dan menurut data dari website riset Demografis Inonesia dibawah Penduduk di Usia 15–19 ada 4,5% dari seluruh populasi, sekitar 12 Juta, jika Diasumsikan angka bagi umur dibagi rata ada sekitar 3 Juta penduduk laki-laki Indonesia dengan umur yang pantas bagi Wajib Militer. Bayangkan bagaimana Militer Indonesia akan melatih 3 Juta orang (400% dari Jumlah Personel Militer Indonesia) setiap tahunya, butuh anggaran yang besar tentunya, anggaran yang dapat direlokasikan kepada sektor yang lebih berguna seperti Infrastruktur dan Pendidikan.
ADVERTISEMENT