Kisah Mualaf Akaela Feng, Perempuan Berdarah China-Jerman yang Awalnya Agnostik

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
11 Oktober 2021 14:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Akaela Feng. Foto: Screenshoot Facebook Ayatuna Ambassador
zoom-in-whitePerbesar
Akaela Feng. Foto: Screenshoot Facebook Ayatuna Ambassador
ADVERTISEMENT
Sebelum seseorang benar-benar menjadi mualaf (istilah dalam Islam), proses mengenal, memahami, dan mempelajari agama Islam bisa dilakukan oleh setiap manusia dari agama apa pun. Namun, ketika mereka sudah memutuskan untuk berpindah agama, sekiranya mereka telah mendapatkan pemahaman yang lebih dalam terkait agama yang akan mereka yakini.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya mualaf dalam pengertian umum, adalah orang yang berpindah dari satu agama ke agama lain. Akan tetapi, mualaf kini kiranya menjadi istilah dalam Islam. Orang yang berpindah agamanya ke Islam disebut mualaf.
Jika melihat dari fakta yang ada sekarang, sudah banyak orang yang mualaf dan meyakini Islam sebagai agamanya. Salah satu orang itu adalah Akaela Feng. Perempuan cantik berdarah China-Jerman ini telah meyakini Islam sebagai agamanya, meski ia lahir dan dibesarkan keluarga Agnostik.
Agnostik secara harafiah memiliki arti tidak mengetahui. Namun secara definisi, Agnostik adalah suatu pandangan atau kepercayaan bahwa ada atau tidaknya Tuhan merupakan sesuatu yang tidak diketahui.
Menurut plato.stanford.edu, mereka yang memercayai Agnostik butuh alasan ilmiah yang jelas untuk membuktikan keberadaan Tuhan. Inilah maksud dari Agnostik yang diyakini oleh keluaraga Akaela Feng.
ADVERTISEMENT
Akaela Feng mulai mencari Tuhan serta kepercayaan yang hakiki semasa SMA. Sejalan dengan itu, ia juga mengalami depresi dan permasalahan lainnya.
"Saat SMA saya mengalami depresi," katanya dikutip dari akun Facebook Ayatuna Ambassador, Senin (11/10/2021).
Namun, semuanya berubah ketika Akaela memiliki teman-teman beragama Islam. Di lingkungan sekolahnya, Akaela memiliki 3 orang teman beragama muslim. Seiring berjalannya waktu, rasa penasarannya terhadap Islam semakin besar. Hingga Akaela mulai belajar dan menanyakan semua tentang Islam.
Perlahan, hidayah itu datang kepada Akaela. Ia menjadi mengenal Islam dan membuat hatinya makin tersentuh, serta mulai mengamalkan beberapa ajaran Islam dalam kesehariannya.
"Semakin saya pelajari, semakin saya jatuh hati dan mulai mengamalkan beberapa ajaran (Islam) dalam keseharian saya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu hal yang Akaela terapkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu menutup bagian tangan dan kaki, mengenakan celana panjang longgar, hingga berhenti makan babi dan makanan haram lainnya.
Ia meyakini, dengan melakukan itu adalah sebagai bukti kebenaran.
"Bagi saya, itu semua adalah tanda kebenaran," ucapnya.
Akaela juga mengaku bahwa ia sempat menunda untuk mengucapkan kalimat syahadat.
"Saya menunda (membaca) syahadat untuk beberapa lama, ini bukan hal baik. Tapi saya sudah mempraktikkan ajaran Islam. Saya berzikir, makan makanan halal, dan lainnya," tambah dia.
Namun, hingga akhirnya Akaela memutuskan untuk membaca dua kalimat syahadat melalui video call yang dibimbing oleh salah seorang Muslim.
Setelah menjadi mualaf, ia mengaku cukup bingung untuk memberi tahu orangtua dan keluarganya. Akaela pun memberi tahu orangtuanya melalui pesan singkat.
ADVERTISEMENT
Meskipun sempat menolak bahwa putrinya menjadi seorang Muslim. Namun, setelah menjalani kehidupan sebagai seorang Muslim hampir 2 tahun, orangtuanya mulai menerima perbedaan di antara mereka. Sebab, orangtuanya menyadari perubahan karakter dan akhlak anaknya menjadi lebih baik. Akaela menjadi lebih bahagia dan percaya diri setelah menjadi Muslim.
Salah dua sikap orangtua Akaela yang telah menerima agama yang diyakini anaknya, yaitu Ibu Akaela mulai memasak daging halal. Lalu, ketika bepergian keluarga Akaela berhenti sejenak agar anaknya bisa menunaikan salat.
"Setelah masa-masa itu mereka mereda. Ibu saya mulai memasak daging halal. Saat bepergian sejenak, saya bisa berhenti untuk salat," ungkapnya.