Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Macam-macam Tidur dalam Al-Quran
5 Juni 2021 20:51 WIB
·
waktu baca 1 menitTulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Agama kita memiliki berbagai macam tata cara yang harus dilaksanakan dan dihindari dalam hidup yang dapat kita temukan pada Al-Quran dan hadits. Apa yang diamanatkan adalah sesuai perintah Allah SWT agar hidup kita penuh dengan rida dan berkah dari Sang Pencipta.
ADVERTISEMENT
Islam juga mengajarkan umatnya untuk mensyukuri segala nikmat yang diberikan oleh Tuhannya. Bahkan, agama Islam menganggap tidur sebagai salah satu anugerah Allah SWT. Sebagaimana yang diriwayatkan dalam Al-Quran:
Al-Quran mendefinisikan "tidur" ke dalam arti yang beragam. Analisis mendalam dari deskripsi yang berbeda di dalam Al-Quran tentang tidur mungkin mencerminkan berbagai jenis atau tingkatan tidur yang terjadi pada manusia.
Dikutip dari US National Library of Medicine National Institute of Health, berikut ini beberapa macam tidur yang disebut di dalam kitab suci umat Islam, Al-Quran.
ADVERTISEMENT
Sinah (tidur ringan/kantuk)
Kata "sinah" memiliki arti kantuk. Dilansir dari penelitian Syamsinar (2016) yang berjudul "Pola Tidur dalam Al-Quran", Al-Ashfahani mengartikan kata sinah yang berarti lengah/tidur ringan. Kemudian, M. Qurais Shihab menjelaskan sinah sebagai kantuk (dalam artian Allah) tidak seperti manusia yang tidak kuasa menahan kantuk dan tidak dapat mengelak dari kondisi ingin tertidur.
Selain itu, sinah didefinisikan sebagai kondisi tertidur untuk waktu yang sangat singkat setelah melakukan aktivitas yang cukup memakan tenaga. Dalam Al-Quran, tidur menyiratkan tanda bahwa tubuh perlu istirahat. Sementara Sang Pencipta tidak tidur, namun Dia membuat umat-Nya terlelap setiap hari.
ADVERTISEMENT
Nu'ass
Istilah "nu'aas" muncul dua kali dalam Al Quran untuk mendefinisikan tidur. Salah satu ayat di kitab suci meriwayatkan:
Ayat di atas menjelaskan bagaimana tidur (nu'ass) memberi orang perasaan aman ketika menghadapi ketakutan dan stres. Sementara itu, ayat lain mengatakan:
ADVERTISEMENT
Penafsir menggambarkan kata nu'ass sebagai tidur siang singkat, yang kemungkinan merujuk ke pada keadaan tidur lebih pulas dari sinah. Baru-baru ini, para peneliti telah mendalilkan bahwa tidur siang singkat dapat mengurangi stres dan tekanan darah.
Ru'qood
Al-Quran mengisahkan tidurnya penduduk gua dalam "Kisah Ashabul Kahfi". Tujuh orang pemuda meminta pertolongan kepada Allah SWT untuk mempertahankan keimanan mereka dari Raja Decyanus yang kejam. Lalu, Dia mengarahkan mereka untuk mencari perlindungan di sebuah gua. Allah SWT kemudian membuat mereka tertidur.
ADVERTISEMENT
Penafsiran yang paling tepat dari istilah ru’qood adalah "tidur dalam waktu lama". Para pemuda dan seekor anjing itu telah tinggal di gua selama 309 tahun lamanya. Kisah ini juga terkenal pada literatur Kristen yang berjudul "Seven Sleepers of Ephesus".
Ho'joo
Istilah "ho'joo" menunjukkan tidur di malam hari. Al-Quran menggambarkan orang-orang beriman yang saleh dan takut kepada Allah SWT dalam ayat berikut ini:
Su'baat
Adapun Al-Quran menggambarkan tidur manusia dalam satu ayat sebagai "su'baat":
"Dan Kami jadikan tidurmu (su'baat) untuk istirahat." (QS. An-Naba ayat 9)
Dalam bahasa Arab, kata su’baat berasal dari kata sabt, yang berarti memutuskan hubungan. Oleh karena itu, su’baat dapat merujuk pada pemutusan hubungan dengan lingkungan sekitar selama kondisi tidur yang dialami oleh manusia.