Konten dari Pengguna

Macam-macam Tidur dalam Al-Quran

Hijab Lifestyle
All about hijab.
5 Juni 2021 20:51 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar ilustrasi. Foto: Unsplash/@elizabethlies
zoom-in-whitePerbesar
Gambar ilustrasi. Foto: Unsplash/@elizabethlies
ADVERTISEMENT
Agama kita memiliki berbagai macam tata cara yang harus dilaksanakan dan dihindari dalam hidup yang dapat kita temukan pada Al-Quran dan hadits. Apa yang diamanatkan adalah sesuai perintah Allah SWT agar hidup kita penuh dengan rida dan berkah dari Sang Pencipta.
ADVERTISEMENT
Islam juga mengajarkan umatnya untuk mensyukuri segala nikmat yang diberikan oleh Tuhannya. Bahkan, agama Islam menganggap tidur sebagai salah satu anugerah Allah SWT. Sebagaimana yang diriwayatkan dalam Al-Quran:
Al-Quran mendefinisikan "tidur" ke dalam arti yang beragam. Analisis mendalam dari deskripsi yang berbeda di dalam Al-Quran tentang tidur mungkin mencerminkan berbagai jenis atau tingkatan tidur yang terjadi pada manusia.
Dikutip dari US National Library of Medicine National Institute of Health, berikut ini beberapa macam tidur yang disebut di dalam kitab suci umat Islam, Al-Quran.
ADVERTISEMENT

Sinah (tidur ringan/kantuk)

Kata "sinah" memiliki arti kantuk. Dilansir dari penelitian Syamsinar (2016) yang berjudul "Pola Tidur dalam Al-Quran", Al-Ashfahani mengartikan kata sinah yang berarti lengah/tidur ringan. Kemudian, M. Qurais Shihab menjelaskan sinah sebagai kantuk (dalam artian Allah) tidak seperti manusia yang tidak kuasa menahan kantuk dan tidak dapat mengelak dari kondisi ingin tertidur.
Selain itu, sinah didefinisikan sebagai kondisi tertidur untuk waktu yang sangat singkat setelah melakukan aktivitas yang cukup memakan tenaga. Dalam Al-Quran, tidur menyiratkan tanda bahwa tubuh perlu istirahat. Sementara Sang Pencipta tidak tidur, namun Dia membuat umat-Nya terlelap setiap hari.
ADVERTISEMENT

Nu'ass

Istilah "nu'aas" muncul dua kali dalam Al Quran untuk mendefinisikan tidur. Salah satu ayat di kitab suci meriwayatkan:
Gambar ilustrasi. Foto: Unsplash/@shyshkina
Ayat di atas menjelaskan bagaimana tidur (nu'ass) memberi orang perasaan aman ketika menghadapi ketakutan dan stres. Sementara itu, ayat lain mengatakan:
ADVERTISEMENT
Penafsir menggambarkan kata nu'ass sebagai tidur siang singkat, yang kemungkinan merujuk ke pada keadaan tidur lebih pulas dari sinah. Baru-baru ini, para peneliti telah mendalilkan bahwa tidur siang singkat dapat mengurangi stres dan tekanan darah.

Ru'qood

Al-Quran mengisahkan tidurnya penduduk gua dalam "Kisah Ashabul Kahfi". Tujuh orang pemuda meminta pertolongan kepada Allah SWT untuk mempertahankan keimanan mereka dari Raja Decyanus yang kejam. Lalu, Dia mengarahkan mereka untuk mencari perlindungan di sebuah gua. Allah SWT kemudian membuat mereka tertidur.
ADVERTISEMENT
Penafsiran yang paling tepat dari istilah ru’qood adalah "tidur dalam waktu lama". Para pemuda dan seekor anjing itu telah tinggal di gua selama 309 tahun lamanya. Kisah ini juga terkenal pada literatur Kristen yang berjudul "Seven Sleepers of Ephesus".

Ho'joo

Istilah "ho'joo" menunjukkan tidur di malam hari. Al-Quran menggambarkan orang-orang beriman yang saleh dan takut kepada Allah SWT dalam ayat berikut ini:

Su'baat

Adapun Al-Quran menggambarkan tidur manusia dalam satu ayat sebagai "su'baat":
"Dan Kami jadikan tidurmu (su'baat) untuk istirahat." (QS. An-Naba ayat 9)
Dalam bahasa Arab, kata su’baat berasal dari kata sabt, yang berarti memutuskan hubungan. Oleh karena itu, su’baat dapat merujuk pada pemutusan hubungan dengan lingkungan sekitar selama kondisi tidur yang dialami oleh manusia.
Gambar ilustrasi. Foto: Unsplash/@anniespratt