Konten dari Pengguna

Mana Lebih Baik, Menjalani Diet Weight Watcher atau Keto?

Hijab Lifestyle
All about hijab.
30 Mei 2022 10:56 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi diet. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi diet. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Penurunan berat badan dapat dilakukan sesuai dengan cara diet yang dipilih. Pada umumnya, diet identik dengan membatasi untuk makan sehingga sering kali tubuh merasa lapar. Namun sayangnya, sebagian orang yang sedang melakukan program diet akan merasa gagal karena sulit turun. Biasanya hal ini terjadi karena pengaruh pola makan yang salah dan kurang berolahraga.
ADVERTISEMENT
Dalam dunia diet, setidaknya ada dua pesaing yang berulang kali disebut-sebut orang karena keefektifannya, yakni diet ketogenik dan Weight Watcher (WW). Akan tetapi, keduanya memiliki proses yang berbeda. Lantas, apa perbedaan diet keto dan Weight Watcher?
Weight Watcher
Ilustrasi diet Weight Watcher. Foto: Shutterstock
Dalam diet ini, siapa pun yang menjalankannya dibebaskan untuk mengonsumsi apa pun yang kamu sukai. Meski demikian, metode diet ini tetap efektif turunkan berat badan. Bahkan, beberapa artis hollywood sudah mencobanya, seperti Oprah Winfrey, Jessica Simpson, DJ Khaled, dan beberapa artis lainnya.
Diet Weight Watcher menggunakan sistem menghitung poin yang bernama Smart Point, di mana setiap makanan diberi nilai poin berdasarkan pada 4 kategori, yakni kalori, lemak jenuh, gula, dan protein. Jadi, setiap orang yang memulai menggunakan program diet ini akan diberikan sejumlah poin harian dengan berdasarkan data pribadi, seperti tinggi badan, usia, jenis kelamin, dan tujuan kamu melakukan penurunan berat badan. Meskipun dibebaskan untuk mongunsumsi apa pun, namun kamu tetap harus berada di poin harian agar diet ini berhasil.
ADVERTISEMENT
Program diet ini melarang seluruh anggotanya untuk mengonsumsi makanan tinggi gula dan lemak jenuh.
Melansir dari laman Healthline, biasanya makanan yang lebih rendah dalam Smart Point cenderung lebih rendah kalori, lemak, dan gula, serta lebih tinggi serat dan protein. Sedangkan makanan yang memiliki poin tinggi adalah yang tinggi kalori, lemak, atau gula, seperti kentang goreng, daging berlemak, atau es krim. Jadi, meskipun kamu boleh mengonsumsi makanan dengan poin tinggi, akan tetapi makanan tersebut akan mempercepat jatah Smart Point harianmu.
Weight Watcher merekomendasikan berbagai jenis makanan yang dapat dimakan, yakni:
ADVERTISEMENT
Sedangkan makanan yang mesti kamu hindari selama melakukan program diet ini alias makanan yang dapat menghabiskan jatah Smart Point dalam waktu cepat, yaitu:
Weight Watcher dapat dilakukan oleh semua orang karena program diet ini memang membebaskan setiap anggotanya untuk mengonsumsi makanan apa pun. Diet ini sangat cocok untuk orang yang memiliki prinsip konsisten dan komitmen yang kuat. Namun, akan menjadi tidak cocok bagi mereka yang malas mencatat jumlah kalori dari makanan yang telah dikonsumsi sepanjang hari. Tak hanya itu, dalam menjalankan diet ini pula, kamu harus pintar men-stop makanan ketika sudah mendekati poin harian.
Jadi, jika kamu konsisten, komitmen, dan tidak malas mencatat jumlah kalori yang sudah dikonsumsi, jangan khawatir lagi karena dietmu pasti akan berhasil.
ADVERTISEMENT
Diet Keto
Ilustrasi diet Keto. Foto: Shutterstock
Diet Keto adalah diet yang dilakukan dengan menerapkan pola makan rendah karbohidrat, namun tinggi lemak. Metode ini dianggap cepat menurunkan berat badan, namun sayangnya bila tidak dilakukan dengan tepat, mungkin bisa membahayakan kesehatanmu.
Program ini dapat dikatakan hampir mirip dengan diet Atkins, diet DEBM, dan diet rendah karbohidrat lainnya yang dilakukan untuk meningkatkan konsumsi lemak dan mengurangi konsumsi karbohidrat.
Kenapa diet ini bertujuan meningkatkan lemak dalam jumlah tinggi karena memang untuk mengupayakan tubuh mencapai kondisi ketosis. Di mana dalam kondisi tersebut, tubuh akan membakar lemak sebagai sumber energi utama. Lemak juga akan diubah menjadi keton di organ hati, sehingga dapat memberi asupan energi untuk otak.
Ketosis merupakan kondisi ringan dari ketoasidosis, sebuah kondisi berbahaya yang banyak dialami penderita diabetes tipe-1.
ADVERTISEMENT
Mereka yang mencoba melakukan diet ini akan mendapatkan kontrol gula darah yang lebih baik, kadar insulin lebih rendah, nafsu makan menurun, dan lebih mudah untuk membakar lemak tubuh yang tersimpan.
Buat kamu yang tertarik melakukan diet ini, kamu harus rela mengurangi konsumsi karbohidrat setiap harinya dalam jumlah besar. Diet Keto standra meliputi pola makan berupa 75% konsumsi lemak, 20% konsumsi protein, dan 5% konsumsi karbohidrat. Sementara, diet Keto tinggi protein memiliki porsi konsumsi protein lebih banyak. Pola makan yang diterapkan adalah 60% lemak, 5% karbohidrat, dan 35% konsumsi protein.
Program ini mengharuskan kamu untuk mengonsumsi makanan kaya lemak, seperti:
ADVERTISEMENT
Sedangkan makanan yang mesti dihindari, yakni:
Diet ini dianjurkan untuk dilakukan dalam jangka pendek saja, mulai dari 2-3 minggu hingga batas maksimal 6-12 bulan. Sebatas untuk mengurangi lemak tubuh dan memperbaiki kesehatan.
Lantas, mengapa diet Keto tidak dianjurkan untuk menjalaninya dengan jangka waktu panjang, karena untuk mempertimbangkan risikonya, seperti kekurangan asupan karbohidrat sehat, kehilangan manfaat vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh, gangguan ginjal, dan ketoasidosis.
Jadi, sebenarnya mau melakukan diet Weight Watcher atau Keto, masing-masing memiliki plus dan minusnya. Kamu jangan hanya tergiur dengan manfaat penurunan berat badan yang lebih cepat tanpa tahu risiko yang bisa saja kamu alami. Oleh karena itu, kamu perlu menyesuaikan jenis diet dengan kondisi, kebutuhan, dan kemampuan tubuh. Bila perlu, konsultasikan ke dokter sebelum menjalani diet.
ADVERTISEMENT