Memahami Tawakal untuk Berserah Diri kepada Allah SWT

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
24 Juli 2021 20:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar ilustrasi seorang pria Muslim sedang salat. Foto: Unsplash/@imadalassiry
zoom-in-whitePerbesar
Gambar ilustrasi seorang pria Muslim sedang salat. Foto: Unsplash/@imadalassiry
ADVERTISEMENT
Tawakal merupakan istilah yang dipakai untuk menyerahkan segala sesuatu kepada Allah SWT Yang Maha Mengetahui. Hidup di dunia ini bukanlah kuasa manusia. Terkadang kita dihadapkan kenyataan yang tidak diinginkan. Namun, Allah SWT telah menyiapkan yang terbaik bagi umat-Nya.
ADVERTISEMENT
Sebagai refleksi, kita bisa belajar dari kisah Nabi Musa AS yang diutus oleh Allah SWT untuk mengambil Bani Israil dari cengkeraman Firaun yang kejam dan sombong. Ketika Nabi Musa AS dan pengikutnya kabur, Firaun mengetahuinya dan segera menyusul Nabi Musa AS.
Namun, Nabi Musa AS dan Bani Israil terjebak di depan Laut Merah. Beberapa dari mereka putus asa, sementara yang lain mengutuk Nabi Musa AS. Sisanya hanya terdiam melihat pasukan Firaun yang semakin mendekat dan membahayakan nyawa mereka.
Pada saat yang genting itu, Nabi Musa AS berkata "inna ma'eyah rabbi sayahdien (Sesungguhnya Tuhanku besertaku, Dia akan memberi petunjuk)". Lalu, Allah SWT memerintahkan dia untuk memukul laut dengan tongkatnya. Laut Merah pun menjadi terbelah.
ADVERTISEMENT

Apa itu tawakal?

Dalam kisah di atas, kita melihat kepercayaan yang tak tergoyahkan dan luar biasa terhadap rencana dan ketetapan Allah SWT. Cerita Nabi Musa AS adalah contoh yang begitu mendalam sehingga Allah SWT mengabadikannya dalam Al-Quran sampai akhir zaman.
Gambar ilsutrasi Al-Quran. Foto: Unsplash/@grstocks
Jadi, apa yang membuat orang-orang itu begitu bergantung pada Allah SWT, dan apa yang membuat Allah SWT mengirimkan bantuan-Nya kepada mereka di saat-saat yang paling kritis? Jawabannya adalah tawakal.
Dilansir dari AboutIslam.net, tawakal bisa kita peroleh dengan memahami kebutuhan kita dihadapan Allah SWT. Dengan begitu, kita akan meminta pertolongan Allah SWT ibarat ketika kita tenggelam dan tak memiliki pilihan lain selain kehadiran Allah SWT.
Kita juga bisa merenungkan bagaimana orang-orang yang kelaparan di luar sana masih tetap bisa bertahan hidup. Semua itu adalah pertolongan Allah SWT yang tak akan memberikan cobaan di luar batas kemampuan umat-Nya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kita juga bisa memahami bahwa apapun yang dilakukan Allah SWT sudah pasti baik buat kita, baik itu kita sadari secara langsung ataupun tidak. Contoh lain adalah Nabi Yusuf AS yang ketika itu menjadi Raja Mesir, dia mengatakan bahwa Allah SWT adalah "Al-Lateef".
Al-Lateef adalah Dzat yang halus. Dialah yang memberi manfaat bagi hamba-Nya dengan cara yang tidak pernah dirasakan. Allah SWT berbuat baik untuk hamba-Nya, sedangkan dunia mengira umat-Nya sedang dihukum.
Dengan kata lain, tawakal adalah mengikuti perintah Allah SWT. Tindakan demikian adalah untuk menjadi manusia lebih percaya terhadap ketetapan-Nya di dunia yang fana ini. Tawakal adalah saat di mana kita memiliki prasangka kepada Allah SWT bahwa semuanya baik-baik saja.
ADVERTISEMENT
Tawakal adalah salah satu kunci terbesar yang menyebabkan keajaiban terjadi dalam hidup kita. Tawakal diibaratkan sebagai buah yang paling indah dari pohon yang diberikan Allah SWT kepada kita.
Gambar ilsutrasi Muslim melaksanakan salat berjamaah. Foto: Unsplash/@dephinite_default