Konten dari Pengguna

Mengenal Al-Jahiz, Bapak Teori Evolusi Sebelum Charles Darwin

Hijab Lifestyle
All about hijab.
31 Mei 2021 17:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sosok Al-Jahiz. Foto: Youtube/On the Shoulders of Giants
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sosok Al-Jahiz. Foto: Youtube/On the Shoulders of Giants
ADVERTISEMENT
Siapa yang tak kenal Charles Darwin? Ilmuwan asal Inggris itu digadang-gadang menemukan teori evolusi makhluk hidup. Satu bukunya yang paling terkenal On the Origin of Species (1859) mengemukakan bahwa semua spesies berasal dari nenek moyang bersama. Namun, jauh sebelum Darwin, ada seorang ilmuwan Islam yang menyampaikan teori evolusi. Siapakah dia?
ADVERTISEMENT
Abu Uthman ibn Bahr al-Kinani al-Basri, atau juga dikenal sebagai Al-Jahiz, adalah seorang pemikir Muslim keturunan Ethiopia. Ia lahir pada tahun 776 di Basra, kota terbesar kedua di Irak. Meski keluarganya sangat miskin, itu tidak menghentikan Al-Jahiz untuk mencari ilmu tentang berbagai topik seperti puisi, filologi, dan leksikografi Arab.
Ilmu yang didapat dan keinginannya untuk belajar kemudian menghasilkan lebih dari 200 buku, meskipun sayangnya hanya sekitar 30 buku yang bertahan. Buku paling terkenal adalah Kitab al-Hayawan (Buku Hewan). Tak hanya mendeskripsikan lebih dari 350 jenis hewan, ia juga melakukan observasi pribadi dan memperkenalkan konsep evolusi biologis dalam buku itu.
Setelah mengamati hewan dan serangga, Al-Jahiz yakin pasti ada beberapa mekanisme yang memengaruhi evolusi hewan. Karya dan pemikirannya bahkan ada 1.000 tahun sebelum Charles Darwin. Al-Jahiz menulis tentang tiga mekanisme utama, yaitu perjuangan makhluk untuk tetap hidup, transformasi spesies satu sama lain, dan faktor lingkungan.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi pada karya Al-Jahiz berjudul Buku Hewan. Foto: Youtube/On the Shoulders of Giants
Bagi Al-Jahiz, selalu ada satu spesies yang lebih kuat dari yang lain. Ketika spesies ingin bertahan hidup, maka mereka harus mengembangkan karakteristik baru. Karakteristik baru ini membantu spesies beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan menciptakan spesies baru.
Meski mekanismenya sangat ilmiah, Al-Jahiz menambahkan aspek spiritual ke dalam temuannya. Pembaca harus menghargai kompleksitas dan keajaiban ciptaan Tuhan, seperti yang ia tulis:
ADVERTISEMENT
Buku Hewan bukanlah satu-satunya karya besar yang ditulis oleh Al-Jahiz. The Book of Misers adalah karya lain yang berisi ensiklopedia sosial, sastra dan sejarah. Tak hanya itu, Al-Jahiz juga menulis buku tentang psikologi manusia dan bahasa. Dia terkadang menambahkan anekdot lucu dalam karya ilmiahnya.
Al-Jahiz menghembuskan napas terakhirnya pada tahun 868. Tidak jelas bagaimana dia meninggal, tetapi tak ada keraguan bahwa karyanya menyumbang pengetahuan sejak dulu hingga kini. Terkadang, putra penjual ikan itu disebut sebagai "Bapak Teori Evolusi".
Ilustrasi pada karya Al-Jahiz berjudul Buku Hewan. Foto: Youtube/On the Shoulders of Giants