Mengenal Al-Qarafi Sebagai Penemu Teori Pelangi

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
13 Mei 2020 9:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penampakan pelangi. Foto: Unsplash.com/arlandscape
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan pelangi. Foto: Unsplash.com/arlandscape
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pelangi biasanya terbentuk setelah turunnya hujan. Penjelasan mengenai terjadinya pelangi juga sudah dibahas saat duduk di bangku sekolah. Namun, sebelumnya ada seorang ilmuwan Islam yang menemukan teori pelangi, yaitu Al-Qarafi.
ADVERTISEMENT
Bernama lengkap Shihab al-Din Abu Al Abbas Ahmad Ibn Idris Al Sanhaji Al-Qarafi atau yang dikenal sebagai Al-Qarafi. Dia dilahirkan di Bahnasa, Mesir sekitar 1228 M. Al-Qarafi adalah seorang ilmuwan yang mampu menjelaskan warna-warna pelangi.
Al-Qarafi menjelaskan tentang temuannya tersebut di dalam sebuah karya ilmiahnya berupa kitab Al-Istibar fi ma Tudrikuhu Al-Abshar atau yang artinya Tentang Apa yang Dapat Ditangkap Oleh Mata.
Selain dikenal sebagai ilmuwan, dia juga dikenal sebagai ahli kalam dan salah satu ahli hukum Islam yang bermazhab Maliki. Karya-karyanya mengenai mazhab atau hukum Maliki memberikan pengaruh besar pada teori hukum Islam yang tersebar di seluruh dunia.
Mengenai warna pelangi, Al-Qarafi menjelaskan bahwa dalam asap warna sinar matahari memang selalu merah, sama dengan warna ketika matahari akan tenggelam dan muncul di pagi harinya. Dengan mengeluarkan sisa-sisa cahayanya, warna merah yang muncul pada saat itu adalah warna sinar matahari dan warna asap.
ADVERTISEMENT
Al-Qarafi menjelaskan bahwa kabut merupakan bagian asap tebal dan berubah menjadi batu jika terjadi di dataran tinggi dengan suhu yang cukup dingin. Tapi, pada dataran rendah dan jauh dari suhu dingin, kabut muncul dari bumi akibat panasnya perut bumi.
Berbicara tentang asap kabut yang muncul dari bumi, warna yang muncul pada asap kabut tersebut cenderung hitam atau terkadang berwarna biru langit. Bisa saja yang muncul berupa warna putih, namun ini jarang sekali terjadi. Sudah menjadi ketentuan, jika warna hitam dicampur dengan warna merah, akan muncul warna kuning. Karena itulah, warna pelangi menjadi merah, kuning, biru langit, dan warna-warna murni lainnya.
Al-Qarafi juga menerangkan, terdapat dua macam warna pelangi, yaitu warna asap, warna matahari, dan warna yang tersusun dari kedua unsur tersebut. Selain itu, dia juga menyimpulan bahwa objek yang dipantulkan dari cermin rupanya tidak memantulkan kembali warna aslinya. Warna yang dipantulkan oleh cermin tersebut merupakan warna yang muncul antara warna objek dan cermin itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Kita semua juga sudah memercayai bahwa pelangi itu tidak selalu muncul pada waktu-waktu tertentu, seperti setelah turunnya hujan. Menurut Al-Qarafi, pelangi tidak akan muncul setiap saat karena tidak adanya bukit atau awan mendung dibalik partikel-partikel kabut tersebut.
Teori Al-Qarafi tentang pelangi, juga menjadi pijakan bagi ilmuwan-ilmuwan lagi yang ingin menjelaskan teori lainnya tentang pelangi.