Konten dari Pengguna

Mengenal Bahaya Microblading, Jangan Disepelekan!

Hijab Lifestyle
All about hijab.
14 Juni 2022 11:22 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi microblading atau sulam alis. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi microblading atau sulam alis. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bagian wajah yang tak kalah penting dan selalu menjadi pusat perhatian adalah alis. Bentuk alis yang simetris dinilai akan membuat riasan tampak sempurna.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, sebagian dari perempuan terlahir dengan bentuk alis yang tebal, cantik, dan simetris, mereka tidak perlu membuat alis menggunakan pensil alis lagi karena bentuknya yang sudah sempurna. Berbeda dengan mereka yang memiliki alis tipis dan tidak terlihat rapi. Mereka akan membutuhkan pensil alis untuk membuatnya tampak lebih rapi. Bahkan, tidak jarang orang yang akan frustasi saat tidak dapat membentuk alisnya. Inilah mengapa adanya perawatan untuk membentuk alis sesuai dengan keinginan. Banyak dari kalian mengenalnya dengan nama sulam alis atau microblading.
Sulam alis atau microblading cukup populer dan banyak diminati oleh perempuan karena dinilai praktis dalam menunjang penampilan. Perempuan yang melakukan sulam alis tidak perlu repot-repot lagi membentuk alisnya dengan bantuan pensil alis.
ADVERTISEMENT
Microblading adalah prosedur tato kosmetik yang mengisi area alis yang tipis agar terlihat lebih penuh dan tebal. Berbeda dengan tato permanen, sulam alis hanya bertahan berkisar hingga 3 tahun. Akan tetapi, prosedurnya tetap sama, yakni diukir dengan tinta dan alat yang menyerupai pena dengan ujung berbentuk silet kecil. Dengan tinta ini, kamu tidak perlu repot lagi menggambar alis selama beberapa tahun.
Hasil sulam alis akan seperti rambut alis yang digambar satu per satu sehingga membentuk alis yang diinginkan. Namun, hal ini tergantung pada metode sulam alis yang telah disepakati.
Sebenarnya, microblading cocok tidak sih untuk semua orang? Jawabannya tidak. Melakukan microblading sebenarnya tidak harus memiliki alis tipis saja, kamu yang memang sudah memiliki alis tebal pun dapat melakukannya agar membuatnya terlihat semakin on point. Tapi, mocroblading tidak dianjurkan untuk ibu hami, sedang menyusui, atau memiliki kondisi kulit, seperti rosacea, keloid, atau eczema. Selain itu, pastikan kalau kulitmu tidak alergi terhadap tinta, ya, sebelum melakukan microblading.
ADVERTISEMENT
Namun, sebelum kamu benar-benar ingin melakukan microblading. Sebaiknya ketahui dulu bahaya saat melakukan prosedur ini, ya.
1. Reaksi alergi
Ilustrasi alergi saat melakukan microblading. Foto: Shutterstock
Saat kamu memutuskan untuk melakukan prosedur microblading, pastikan kalau kamu tidak alergi terhadap tinta. Karena melakukan microblading, kemungkinan reaksi alergi akan cukup tinggi. Meskipun kamu tidak pernah merasakan alergi sebelumnya, tidak ada jaminan bahwa kamu akan terbebas dari reaksi alergi saat melakukan microblading.
2. Rasa sakit
Proses penggambaran alis dilakukan menggunakan pena yang berujung silet yang berisi tinta, yang akan ditanamkan pada lapisan epidermis kulit. Selama prosesnya, kamu mungkin akan merasakan sakit meskipun proses sulam alis telah menggunakan anestesi sebelumnya.
3. Rusaknya lapisan epidermis kulit
Tinta semi permanen ini ditanamkan pada lapisan epidermis kulit. Masuknya benda asing ke dalam lapisan tersebut akan memicu rasa sakit yang berakibat pada penghambatan proses peredaran darah.
ADVERTISEMENT
4. Kesalahan saat proses
Ilustrasi proses microblading atau sulam alis Foto: Shutterstock
Proses microblading haruslah dilakukan oleh orang yang profesional. Jika dalam proses melakukan kesalahan, maka memerlukan banyak waktu untuk memperbaikinya. Rasa sakit yang kamu rasakan pun akan lebih lama lagi.
5. Infeksi
Membuat perlukaan di kulit melalui microblading ini meningkatkan risiko infeksi. Beberapa penyakit berbahaya pun bisa mengintaimu, seperti infeksi kulit akibat bakteri hingga HIV. Infeksi ini bisa terjadi karena faktor ketidaksterilan alat yang digunakan.
6. Iritasi
Pada proses pengerjaan, kulit bisa saja terluka, sehingga dapat menimbulkan iritasi di area sekitar alis. Iritasi ini ditandai dengan adanya bercak merah, rasa panas, dan bengkak, terlebih bagi kamu yang memiliki kulit sensitif.
7. Menghambat pertumbuhan alis alami
Ilustrasi alis alami. Foto: Shutterstock
Kerusakan pada akar alis dapat terjadi ketika kamu melakukan microblading ini. Pertumbuhan alis akan terhambat dan membuatnya mudah rontok. Kerontokan alis asli tidak akan sampai membuat alis botak, tetapi kesuburannya yang terganggu.
ADVERTISEMENT
Terkait microblading, sebenarnya belum ada dokter kulit yang merekomendasikannya karena memang dianggap berisiko, meskipun dilakukan oleh orang yang profesional. Namun, jika kamu benar-benar ingin melakukan microblading, sebaiknya kamu harus teliti mencari tempat yang memiliki kualitas tinggi, yang bukan hanya didatangi oleh banyak orang, tetapi harus lebih memerhatikan kebersihan tempatnya.
Kamu yang ingin memiliki alis tebal, bisa loh melakukannya secara alami, seperti menggunakan minyak jarak, lidah buaya, minyak zaitun, kemiri, dan minyak almond. Untuk dapat tampilan alis yang bagus, kamu bisa merapikannya menggunakan pensil alis dan sikat alis.
Itulah penejelasan singkat mengenai microblading atau sulam alis dan bahayanya, serta alternatif sulam alis yang dapat dilakukan di rumah. Semoga bermanfaat!