Mengenal Mereka yang Pernah Menjadi Pembantu Nabi Muhammad SAW (Part 2)

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
13 Juli 2020 14:24 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pembantu Nabi Muhammad. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembantu Nabi Muhammad. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ini adalah lanjutan dari pembahasan tentang Mengenal Mereka yang Pernah Menjadi pembantu Nabi Muhammad SAW (Part 1).
ADVERTISEMENT
6. Ummu Aiman
Ummu Aiman adalah pelayan di keluarga Abdullah bin Abdul Muthalib, yakni ayah kandung dari Nabi Muhammad SAW. Dia pula lah, wanita yang menjadi ibu kedua dari Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Ummu Aiman adalah ibuku sesudah ibuku."
Dalam kisahnya, Ummu Aiman sangat menyukai segala sesuatu yang disenangi oleh Nabi Muhammad dan bersedih ketika ada sesuatu yang membuat ia bersedih. Sosok yang pernah memasang badan untuk membela Nabi Muhammad dalam Perang Uhud ini selalu bertugas menuangkan air ketika nabi berwudu dan bersuci dari hajat.
7. Rabbah Al-Aswad
Rabbah Al-Aswad merupakan seorang budak yang sudah Nabi Muhammad SAW merdekakan. Dia pula yang beralih menjadi pelayan Nabi Muhammad dan bertugas sebagai pengawal dan asistennya.
ADVERTISEMENT
8. Abu Musa Al-Asy’ari
Bernama asli Abdullah bin Qais bin Sulaim al-Asy'ari, Abu Musa merupakan seorang pelayan sekaligus sahabat Nabi Muhammad SAW yang berasal dari Zabid, Yaman. Sebagai pelayan Nabi Muhammad SAW dan tanpa diminta, Abu Musa bertekad untuk bertugas menjadi penjaga pintu rumah.
9. Adh-Dhahak bin Suyfan
Selama berperang berjuang membela Islam, Nabi Muhammad SAW diketahui memiliki banyak pedang yang menjadi saksi bisu perjuangan beliau. Salah satunya adalah pedang yang bernama Al-Ma'thur al Fijar. Pedang yang diterima Nabi Muhammad SAW sebelum menerima wahyu sekaligus pemberian dari ayahnya, yaitu Abdullah bin Abdul Muthalib.
Untuk menjaga dan merawat semua pedang-pedangnya, ada salah seorang sahabat dan pelayan Nabi Muhammad SAW yang bertugas untuk melakukan hal tersebut. Dia bernama Adh-Dhahak bin Suyfan.
ADVERTISEMENT
10. Dzur bin Abi Dzur Al-Ghifari
Sahabat dan pelayan Nabi Muhammad SAW selanjutnya adalah Dzur bin Abi Dzur Al-Ghifari.
Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai sosok yang penyayang binatang. Beliau pun memiliki seekor kucing kesayangan bernama Muezza. Nah, terkait hal ini, Dzur bin Abi Dzur Al-Ghifari yang merupakan seorang pelayan Nabi Muhammad SAW, ia bertugas untuk memerah susu unta. Dalam hal ini pula, tak banyak yang mengisahkan kenapa Dzur bin Abi Dzur Al-Ghifari bisa menjadi pelayan Nabi Muhammad SAW yang bertugas memerah susu unta.
11. Mu’aiqib bin Abu Fathimah
Ia termasuk kaum Muslimin yang berhijrah ke Habasyah, dilanjutkan ke Madinah, menyusul kaum Muhajirin yang terlah berhijrah ke sana lebih dulu.
Pada masa kekhalifahan Abu Bakar Ash Shiddiq dan Umar bin Khattab, Mu’aiqib bin Abu Fathimah dipercaya sebagai penanggungjawab Baitul Mal (pihak yang menangani setiap harta benda kaum Muslimin) dan memegang cincin Nabi Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
12. Qais bin Sa’ad bin Ubadah
Ia merupakan putra pemimpin suku Khazraj di Yastrib, Madinah dan menjadi seorang Muslim sejak belia. Namanya begitu baik dikenal masyarakat karena kedekatannya dengan Nabi Muhammad SAW.
Qais bin Sa’ad bin Ubadah berasal dari kaum Anshar yang dikenal sangat cerdas dan dermawan. Anas bin Malik pernah berkata bahwa kedudukan Qais bin Sa'ad bin `Ubadah di sisi Nabi tidak ubahnya seperti seorang ajudan.
Itulah sederet para pembantu atau pelayan Nabi Muhammad SAW yang setia dan mengabdi kepadanya semasa hidup.