Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Mengenal Syahidah Pertama Islam, Sumayyah binti Khayyath
4 Agustus 2020 13:34 WIB
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sejak dulu, tepatnya pada jaman Nabi Muhammad SAW, pertumpahan darah bukanlah hal yang tidak biasa. Melainkan sesuatu yang selalu saja terjadi ketika Islam mulai disebarluaskan oleh Nabi Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
Dirangkum dari beberapa sumber pada Selasa (4/8/2020), ada seorang wanita yang layak diteladani yakni Sumayyah binti Khayyat. Ia adalah Muslimah pertama yang gugur di jalan Allah.
Dalam kisahnya, Sumayyah binti Khayyat adalah seorang budak perempuan milik Abu Hudzaifah bin Mughfirah. Ia dinikahi oleh seorang pendatang dari Yaman Mekah bernama Yasir. Saat tiba di Mekah, Yasir meminta perlindungan kepada Abu Hudzaifah. Dari sinilah awal mula ia menikah dengan Sumayyah binti Khayyat. Dari pernikahan mereka, lahirlah seorang putra bernama Ammar.
Hingga suatu hari, datanglah Nabi Muhammad SAW ke Mekah yang membuat seluruh Mekah terguncang. Maksud Nabi Muhammad SAW datang ke Mekah, yakni untuk menyebarkan agama Islam. Keluarga Yasir menjadi orang-orang yang memilih memeluk agama Islam.
ADVERTISEMENT
Namun, kian hari keislaman keluarga Yasir diketahui oleh penduduk Mekah yang saat itu masih menyembah berhala. Orang-orang kafir pun mulai menentang dan memusuhi mereka.
Bani Makhzum, tuan sesudah Abu Hudzaifah bin Mughfirah atau orang yang melindungi keluarga Yasir, memutuskan untuk menangkap Sumayyah binti Khayyat, Yasir, dan Ammar agar kembali ke agamanya dan melepaskan keyakinannya dari Islam.
Mereka disiksa oleh orang-orang Quraisy tanpa ada sedikit pun rasa iba. Kaum kafir itu juga memakaikan baju besi kepada Sumayyah untuk menambah penderitaannya.
Di tengah siksaan kejam, Sumayyah justru menantang Abu Jahal yang merupakan pemimpin Quraisy. Namun, karena memiliki gengsi yang kuat "Kok bisa-bisanya seorang perempuan menentang saya,". Begitulah gambaran pemikirannya. Oleh karenanya, Sumayyah dibunuh dengan cara yang sangat kejam.
ADVERTISEMENT
Itulah kisah gugurnya Sumayyah yang telah membela dan tetap teguh meyakini Islam sebagai agamanya, Allah SWT sebagai Tuhannya, dan Nabi Muhammad SAW sebagai rasulnya. Dialah seorang perempuan sebagai syahidah pertama yang gugur. Namanya telah menorehkan sejarah Islam dan tauhidnya yang begitu teguh. Semoga kita semua bisa belajar dari kisahnya Sumayyah, ya.