Mengulik Sejarah Rompi yang Sudah Populer Sejak Abad ke-17

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
6 Mei 2022 12:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pemakaian rompi atau vest. Foto: Instagram.com/inasrana
zoom-in-whitePerbesar
Pemakaian rompi atau vest. Foto: Instagram.com/inasrana
ADVERTISEMENT
Salah satu fashion item yang kini paling banyak digemari adalah rompi. Rompi atau lebih sering dikenal sebagai vest atau waistcoat adalah pakaian tanpa lengan dan biasanya dilengkapi dengan kancing di depan. Outer jenis ini bisa digunakan oleh laki-laki maupun perempuan sesuai kebutuhan masing-masing.
ADVERTISEMENT
Kata rompi berasal dari bahasa Prancis, yaitu veste. Sedangkan menurut bahasa Italia, vesta dan bahasa latin vestis. Rompi merupakan pakaian yang digunakan untuk menutupi bagian atas. Biasanya, vest dipadukan dengan kemeja, blus, dan terkadang sebagai bagian dari tiga potong pakaian, yaitu celana panjang, kemeja, dan jas.
Rompi memiliki banyak model, seperti ada yang berkancing dan tidak. Umumnya, berbahan dasar kaos, kain biasa, sampai rajutan benang. Kini rompi atau vest dipilih sebagai pakaian tambahan yang memiliki nilai lebih pada penampilanmu. Tapi, seperti apa awal kemunculan rompi atau vest?
Melansir dari berbagai sumber, rompi hanyalah diperuntukkan untuk laki-laki saja, yakni Raja Charles II dari Inggris yang menginginkan rakyat laki-lakinya mengenakan rompi. Hal ini terjadi pada 1666 silam.
ADVERTISEMENT
Raja Charles II pada tahun tersebut meluncurkan jenis pakaian baru yang sebelumnya telah berkembang pesat di Prancis. Tak ingin ketinggalan dengan kemajuan mode di sana, Raja Charles II pun ingin hal yang sama terjadi di Inggris, maka terciptalah rompi di sana.
Sebenarnya, ide awal busana rompu bukan sesuatu yang baru saat itu. Meskipun belum terkenal, desain pakaian yang hampir mirip dengan rompi lebih dulu muncul di India dan Persia.
Pada abad ke 17 dan 8, rompi lebih banyak menggunakan warna hitam dan cokelat tua. Warna tersebut dinilai mencerminkan kesan formal dan kehormatan. Namun, seiring berjalannya wakti ditemukan lah rompi dengan warna cerah sehingga cocok dipakai ke acara non formal.
Setelah mengalami pergeseran warna, pada abad ke-19 rompi mulai berubah ukuran jadi lebih pendek. Tapi sayangnya, perubahan itu terasa aneh karena ukurannya yang menyerupai korset.
ADVERTISEMENT
Seiring berjalannya waktu, di era modern rompi mulai digunakan oleh kaum perempuan. Hal ini yang menandai bahwa rompi bukan lagi dilihat sebagai status sosial maupun pekerjaan para laki-laki. Rompi kini mulai dilihat sebagai pelengkap dalam menunjang penampilan. Bahkan, pemakaiannya bisa untuk sehari-hari.