Konten dari Pengguna

Pengaruh Kemampuan Bahasa Asing Pemimpin Indonesia dan Dunia-1

Hijab Lifestyle
All about hijab.
20 Agustus 2018 17:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia saat ini sering sekali dibandingkan dengan presiden sebelumnya Susilo Bambang Yudhoyono yang dikenal dengan kefasihannya berbahasa asing, SBY seringkali terlihat memberikan pidato secara langsung dan tegas.
ADVERTISEMENT
Menariknya ketika berinteraksi dengan berbagai tokoh dunia SBY tidak membutuhkan penerjemah, inilah yang membuat pencitraan intelektual seorang pemimpin bertambah, tetapi bagaimana dengan Jokowi? Presiden RI sekarang ini lebih dikenal dengan gaya berbicara halus, pelan, dan berlogat Jawa kental dengan penekanan huruf-huruf tertentu dalam setiap kalimatnya.
Pengaruh Kemampuan Bahasa Asing Pemimpin Indonesia dan Dunia-1
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Ilustrasi Kamus Bahasa Asing | Pixabay.com
Justru jika Jokowi berbahasa Indonesia di luar negeri dan diterima oleh para tokoh dunia akan menjadi suatu kebanggaan bagi bangsa ini karena bahasanya diakui seperti halnya bahasa Inggris telah menjadi bahasa internasional. Lebih jauh lagi, keterbatasan berbahasa bukan menjadi halangan untuk komunikasi antarnegara sebab jika melihat kemampuan berbahasa para pemimpin negara-negara maju pun tidak semuanya fasih berbahasa asing, terutama negara Jepang yang bahasanya dikenal paling sulit di dunia.
ADVERTISEMENT
Presiden Rusia, Vladimir Putin ketika berbicara dengan bahasa Inggris cenderung mancampuradukan kalimat dengan bahasa asli negaranya, diwawancara dengan media pun ia selalu mencampur bahasanya dengan bahasa Rusia, Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi juga tidak bisa dikatakan fasih jika ia berbicara dengan bahasa Inggris seperti halnya Silvio Berlusconi, toh pasta masih menjadi kuliner favorit di dunia tanpa nama-nama menunya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris,
Pengaruh Kemampuan Bahasa Asing Pemimpin Indonesia dan Dunia-1 (1)
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Ilustrasi Berkomunikasi | Pixabay.com
Kemudian sosok dari negara dengan sejarah kelam di Eropa, Angela Merkel, Kanselir Jerman, jika diwawancara media selalu menjawab dengan bahasa Jerman, bahkan ia pernah berhadapan dengan Kongres Amerika Serikat dan merasa percaya diri berkomunikasi menggunakan bahasa Jerman, entah bagaimana caranya orang Amerika beserta persnya dapat mengerti apa yang ia ucapkan karena kemudian media di sana, Washington Post menulis akhirnya Merkel berbicara bahasa Inggris meskipun tidak fasih karena selama ini ia lebih memilih menggunakan bahasa negaranya sendiri untuk berkomunikasi, mungkin jiwa nasionalisme orang Jerman teramat kuat seperti halnya Adolf Hitler jika dilihat dari sisi positifnya,.
ADVERTISEMENT
Tentu Merkel memperlihatkan jiwa nasionalisme bukan dengan cara melakukan rasisme terhadap bangsa Yahudi. Presiden Tiongkok, Xi Jinping jika mengadakan kunjungan ke luar negeri selalu didampingi penerjemah, demikian halnya dengan Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy, dan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe yang mengandalkan penerjemah ketika bertemu para pemimpin dunia lainnya, nyatanya produk-produk Jepang malah banyak digunakan di berbagai belahan dunia termasuk budayanya seperti Harajuku Style, sushi, kimono, dan AKB 48.
Sofi Solihah