Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Pengetahuan Itu Apa, ya?
20 Agustus 2018 20:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pengetahuan adalah salah satu permasalahan utama dalam epistemologi dan merupakan salah satu filsafat yang menguji pemahaman manusia, pengetahuan juga menjelaskan bagaimana untuk berfikir skeptis secara epistemologis.
ADVERTISEMENT
Pengetahuan, bagaimanapun juga lebih dari sebuah kepercayaan meskipun terdapat sikap skeptis yang justru menjadi kekurangan dari pengetahuan tentang hal-hal yang dipelajari, pengetahuan membutuhkan lebih dari sebuah keberuntungan seperti halnya yang dibuktikan Socrates dalam dialognya Theaetertus, ia mencontohkan seorang pengacara yang membutuhkan keahlian orasi agar dapat mempengaruhi orang untuk mempercayai apa yang ia bela untuk kliennya,

Foto: Ilustrasi Pengetahuan | Pixabay.com
Kesimpulannya pengacara mebutuhkan pengetahuan luas dan mendalam dalam berbicara, sedangkan ilmu pengetahuan yaitu suatu sistem berbagai pengetahuan yang masing-masing mengenai suatu bidang pengalaman tertentu dan disusun sedemikian rupa menurut asas-asas tertentu sehingga menjadi kesatuan.
Masing-masing sistem diperoleh sebagai hasil kajian yang dilakukan secara teliti menggunakan metode-metode tertentu (induksi dan deduksi). Tujuan ilmu pengetahuan ialah mencapai objektivitas, dunia hidup manusia terbagi atas berbagai lapangan pengalaman yang masing-masing diliputi ilmu pengetahuan tersendiri misalnya ilmu pasti, ilmu alam, ilmu sosial, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Masyarakat adat merupakan sekumpulan manusia yang hidup di daerah terpencil atau pelosok dengan masih memegang tradisi adat leluhurnya, pada umumnya masyarakat adat ini tidak mau menggunakan barang-barang hasil kemajuan teknologi karena mereka ketakutan itu akan membuat marah leluhur, misalnya suku Anak Dalam di Jambi, Butet Manurung menceritakannya melalui novel Sokola Rimba, mereka memiliki sistem nilai, ideologi ekonomi, serta politik budaya yang khas.

Foto: Ilustrasi Pengetahuan | Pixabay.com
Pengetahuan pada periodisasi Sejarah Kebudayaan Indonesia dimulai dari Masa Paleolithikum atau Batu Tua, Asia Tenggara masih berupa daratan luas, manusia saat itu hidup dengan nomaden dan mencari makan dengan alat dari batu, kemudian Masa Mesolithikum atau Batu Tengah, mereka juga menggunakan peralatan batu tetapi sudah dihaluskan, peninggalan manusia Mesolithikum adalah Kapak Lonjong, Kapak Genggam, Bone, dan Flake, lalu Masa Neolithikum atau Batu Muda, telah muncul jenis homo sapiens, selanjutnya Masa Logam dan Megalithikum, yakni manusia telah mampu membuat batu-batu besar seperti sarkofagus, dolmen, menhir, dan tugu berundak, kemudian berlanjut pada Masa Perundagian atau Masa Bercocok Tanam, teknologi bertani berkembang saat itu dan terjadi proses indianisasi di Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Sumber:
Encyclopedia Americana Volume 10. 2006. Danburry, Connecticut: Scholastic Publishing Library Inc.
Ensiklopedi Indonesia Jilid 3. Jakarta: PT Ichtiar Baru.