Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Perbedaan Sedekah dan Amal Jariyah
13 April 2022 10:23 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Agama Islam bukan hanya memuat tentang ajaran-ajaran yang bersifat keibadahan. Tetapi juga mengajarkan pemeluknya untuk melakukan ibadah yang memberikan manfaat sosial.
ADVERTISEMENT
Suatu pemberian yang berkaitan dengan harta tidak semua bersifat wajib (zakat), tetapi ada pula yang hukumnya sunah, seperti sedekah dan amal jariyah. Keduanya merupakan contoh ibadah yang dianjurkan oleh Islam dan berdampak sosial.
Sedekah adalah ibadah yang bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun kita berada dengan memberikan sebagian harta yang dimiliki. Jumlah yang diberikan pun bisa berapa saja, bentuk yang diberikan bisa apa saja dan kepada siapa saja. Namun, bersedekah bukan hanya perihal uang, tetapi juga perbuatan untuk saling tolong-menolong atau nonmateri. Sebab, sedekah tidak mengharuskan umat Islam untuk mendermakan sebagian harta benda yang dimiliki.
Contoh sedekah, yakni ketika kamu memasak atau memiliki makanan berlebih, kamu memberikan sebagian dari makanan itu kepada tetangga. Atau ketika ada orang yang sedang membutuhkan di jalan, kita bisa membantunya dengan bersedekah.
ADVERTISEMENT
Bahkan, memberikan senyuman kepada saudara juga merupakan bentuk sedekah.
Dari Abi Dzar, ia berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda, "Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah, perintahmu kepada berbuat baik dan mencegah kemungkaran adalah sedekah, petunjukmu kepada seseorang yang tersesat adalah sedekah, menuntunmu kepada orang yang kabur penglihatannya adalah sedekah, kamu menyingkirkan batu, duri, dan tulang dari jalan (yang dapat membahayakan pengguna jalan) adalah sedekah, dan engkau menuangkan air dari embermu ke ember saudaramu adalah sedekah." (HR At-Tirmidzi)
Sama halnya dengan sedekah, amal jariyah sering dipahami sebagai mendermakan sesuatu yang dapat bermanfaat dalam jangka waktu lama dan memberikan pahala yang langgeng. Artinya, sesuatu yang disedekahkan pahalanya tidak akan terputus dan akan terus mengalur meski sudah meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Hal ini disebutkan dalam suatu hadis beirkut,
"Apabila anak cucu Adam itu mati, maka terputuslah semua amalnya, kecuali tiga perkara yaitu: Sedekah jariyah, anak yang sholeh yang memohonkan ampunan untuknya (Ibu dan bapaknya) dan ilmu yang berguna setelahnya." (HR Muslim)
Contoh amal jariyah, yakni ketika kamu menyisihkan sebagian harta untuk pembangunan masjid dan mushola. Selama masjid yang didirikan lewat sumbangan itu tetap ada, maka orang-orang yang menyumbang pada pembangunan tersebut akan terus pendapatkan pahala meskipun orang yang menyumbang sudah meninggal dunia.
Dari Abu Hurairah ra, bahwasannya Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda, "Jika manusia meninggal dunia, maka terputus amalnya kecuali tiga, yakni sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya." (HR At-Tirmidzi)
ADVERTISEMENT
Perbedaan sedekah dan amal jariyah yang mudah sekali dipahami oleh sebagian umat Islam, terletak pada kebermanfaatan harta yang didermakan dan pahala yang didapat. Jika amal jariyah biasanya dimengerti sebagai perbuatan baik yang pahalanya langgeng, sedangkan sedekah tidak.
Maka dapat disimpulkan bahwa sedekah adalah perbuatan dengan mendermakan sesuatu, baik secara materi maupun nonmateri dan pahalanya tidak langgeng. Sedangkan amal jariyah adalah perbuatan dengan mendermakan sesuatu dan pahalanya akan terus mengalir meskipun yang melakukannya sudah meninggal dunia.