Konten dari Pengguna

Perkembangan Historiografi Barat

Hijab Lifestyle
All about hijab.
21 September 2018 0:18 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dokumen sejarah di Barat, khususnya di negara-negara Eropa yang dapat dilacak adalah gambar-gambar yang ditemukan di gua-gua dan batu karang seperti di Spanyol. Hecateus (lahir sekitar tahun 550 SM) menggunakan kata historia yang berarti “penyelidikan tentang gejala alam fisik”, untuk menyebut hasil penelitiannya tentang gejala alam yang terdapat di daerah hunian manusia di Yunani.
ADVERTISEMENT
Istilah ini kemudian dipakai oleh Herodotus, “Bapak Sejarah Dunia” untuk melukiskan latar belakang geografis dalam karyanya mengenai orang Persia, melalui karyanya yang berjudul The History of the Persian Wars, Herodotus berusaha untuk melestarikan ingatan tentang apa yang pernah dikerjakan orang dalam peperangan antara orang Yunani dan Barbar.
Kemudian Thucydides, yang menulis History of the Peloponnesian War, dia meyakini bahwa penyebab terjadinya peperangan yang sesungguhnya adalah pertumbuhan kekuatan Athena, inti dari Perang Peloponnesus pada intinya menceritakan perjuangan kepahlawanan Athena yang bersifat demokratis tetapi bersifat kekaisaran.
Foto: Ilustrasi Sejarah | www.flickr.com by Shavoshi
Penulisan sejarah di Barat juga terjadi pada masa Renaisans, sama seperti kebudayaannya yang tumbuh dan berkembang di Italia, terutama karena pertumbuhan kota-kota di sana, cacat terbesarnya karena penjelasannya memakai pendekatan “orang besar” karena banyak sejarah yang ditulis atas perintah penguasa.
ADVERTISEMENT
Pada masa ini diantaranya ada Lorenzo Valla yang menulis The History of Ferdinand I of Aragon, tetapi letak kemashyuran Valla terdapat dalam pembuktian kepalsuan Hadiah Konstantinus yang memberikan hak politik kepada Paus. Letak keunggulannya bukan karena kritik sejarahnya yang dapat disangkal, tetapi pada keberaniannya untuk melakukan kritik.
Kemudian Fransesco Guicciardini menulis History of Florence, merupakan sejarah politik yang rasional. Buku yang ditulisnya setelah dia mencapai kedewasaan dalam menulis ialah History of Italy, buku ini ditulisnya dengan pendekatan kesatuan geografis, tulisan yang mendekati sejarah dengan subjek negara dan dinasti. Jadi, buku Guicciardini merupakan sejarah universal yang pertama di Italia.
Foto: Ilustrasi Sejarah | www.flickr.com by Canada Mongolia
Ketika masa Reformasi, muncul John Sleidan, dan Matthias Vlacich Illyricus. Illyricus menulis Magdeburg Centuries, buku sejarah berisi polemik yang sangat ambisius. Buku itu merupakan serangan pada intuisi kepausan, buku ini banyak dikecam oleh gerakan Kontra-Reformasi yang ingin mengembalikan kewibawaan gereja Katolik yang telah dirusak oleh gerakan Reformasi.
ADVERTISEMENT
Salah satunya Cardinal Caesar Baronius, ia menulis berjilid-jilid buku Ecclesistical Annals untuk menjawab tuduhan dari Magdeburg Centuries, nilai buku itu terletak pada penggunaan sumber, sejarahnya bersifat memihak. Masa A New History atau sejarah baru ditandai dengan dengan munculnya Leopold von Rankee.
Ia menulis buku A Critique of Modern Historical Writers, dia juga menganjurkan supaya sejarawan menulis apa yang sebenarnya terjadi. Namun, Rankee mulai diragukan kebenarannya. Menulis sejarah sebagai itu terjadi bertentangan dengan psikologi karena orang menulis pasti mempunyai maksud. Carl L.Becker mengatakan bahwa pembedaan antara fakta keras dan fakta lunak hanyalah ilusi. Fakta sejarah itu sengaja dipilih oleh sejarawan , sejarah objektif itu tidak ada.
(Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana).
ADVERTISEMENT
(Lubis, Nina H. ,2008. Historiografi Barat. Bandung: CV Satya Historika).