Konten dari Pengguna

Review Film Red Cliff 2 (Part 2)

Hijab Lifestyle
All about hijab.
21 September 2018 0:25 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Zhuge Liang tahu akan tebalnya kabut saat itu karena ketika malamnya tterlihat bahwa Galaksi Bima Sakti dan siangnya terlihat awan berputar pertanda kabut akan tebal, menurutnya pula jika bisa membaca dan memprediksi perubahan cuaca maka hal itu akan berguna untuk membuat strategi perang.
ADVERTISEMENT
Ketika perahu tertinggal satu dan diambil oleh pasukan Cao-Cao, mereka akhirnya menyadari bahwa mereka telah dikecoh, bahkan Perdana Menteri menemukan surat yang isinya ditulis oleh Ciao Mei.
Isinya mengadudombakan padahal surat itu hanya tipuan yang dibuat oleh Zhou Yu sehingga kedua pemimpin armada laut Cao-Cao dipenggal, yaitu Cai Mao dan Zhang Yun.
Foto: Film Red Cliff | www.flickr.com by DivX Planet
Tetapi kemudian Perdana Menteri menyesali keputusannya memerintahkan hal itu tanpa memikirkan siapa yang akan memimpin angkatan laut Cao-Cao. Di lain pihak, pasukan Zhou Yu tengah bergembira melihat panah-panah yang terkumpul sangat banyak bahkan lebih dari seratus ribu, tepatnya berjumlah 100.200.
Maka perjanjian antara Zhou Yu untuk memenggal kepala Cai Mao dan Zhang Yun dengan Zhuge Liang yang memberi seratus ribu panah akhirnya lunas sehingga tidak terikat lagi hukum militer memenggal kepala untuk yang tidak memenuhi perjanjian.
ADVERTISEMENT
Strategi mereka sederhana, mencuri senjata musuh dan menghancurkan moral musuh. Ternyata kedua pihak memiliki mata-mata, Cao-Cao dengan mata-matanya Jiang Gan dan Chi Bi dengan mata-matanya Shang Xiang, adik Xiao Qiao yaitu istri Zhou Yu, Jiang Gan diracun oleh Perdana Menteri Cao-Cao dalam sebuah perjamuan minum teh.
Foto: Film Red Cliff | www.flickr.com by DivX Planet
Perdana Menteri yang licik itu juga berniait menaklukan Chi Bi serta menaklukan ibu kotanya, ia terlalu menyepelekan kekuatan pasukan Zhou Yu, semula Perdana Menteri memerkirakan Zhou Yu akan menyerang menggunakan api.
Namun, ia tidak memprediksi arah angin akan berudah saat musim itu karena Cai Mao yang kenal cuaca di pihak Cao-Cao telah dipenggal. Tetapi mata-mata Zhou Yu berhasil kembali dan membawa peta kamp militer pasukan Cao-Cao walaupun nyaris ketahuan kalau tidak dillindungi oleh komandan pasukan yang menyukai Shang Xiang.
ADVERTISEMENT
Beberapa hari menjelang perang, Xiao Qiao, istri Zhou Yu yang tengah mengadung tiga bulan pergi ke perkemahan Cao-Cao dengan tujuan membujuk Perdana Menteri menghentikan perang namun keputusan itu tidak bisa diubah.
Akhirnya beberapa saat sebelum perang, Xiao Qiao mengajak Perdana Menteri minum teh dengan tujuan menunggu arah anginnya berubah dan Perdana Menteri memimpin terlambat sehingga diharapkan pasukan Zhou Yu menang.
Strategi itu pun berhasil, seluruh armada laut Cao-Cao hancur, uniknya di akhir perang pasukan Zhou Yu berjalan melewati gerbang utama saling melindungi dengan menggunakan tameng atau perisai untuk saling melindungi dari api dan panah sehingga Zhou Yu dapat menyelamatkan istrinya dan berhadapan dengan Perdana Menteri Cao-Cao yang menderita kekalahan dimana-mana, namun Zhou Yu tidak membunuh Perdana Menteri.
ADVERTISEMENT
Mereka pun kembali ke daerah kekuasaannya, pagi harinya mereka berpisah dengan Zhuge Liang yang telah berjasa besar dalam menyusun strategi perang bahkan Zhou Yu menyebutnya harta negara. Zhuge Liang pun pulang setelah menepati janjinya dengan membawa kudanya.