Konten dari Pengguna

Rivets di Kantong Celana Jeans, Apa Fungsinya?

Hijab Lifestyle
All about hijab.
20 April 2022 12:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi rivets di saku jeans. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rivets di saku jeans. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Celana jeans memang sudah menjadi fashion item yang banyak digemari oleh semua kalangan. Celana kasual ini memang nyaman dan awet banget jika dipakai karena bahannya yang tebal. Celana yang populer di dunia ini, hebatnya dapat dikenakan dalam situasi apa pun dan umumnya mereka memadu padankannya dengan kaos.
ADVERTISEMENT
Tapi, pernah nggak kamu menyadari adanya kancing logam kecil pada bagian kantong maupun bagian lain di celana jeans? Sebenarnya apa sih fungsi dari kancing atau paku kecil pada celana jeans tersebut?
Melansir dari Daily Star, awalnya celana jeans nggak memiliki kancing di bagian kantong yang dikenal dengan rivets atau paku keling. Detail ini justru muncul dari salah seorang konsumen dari penjahit jeans bernama Jacob W. Davis pada 1873. Davis bilang, dirinya sering menemui jeans milik pelanggannya yang rusak di area sekitar saki dan selangkangan, karena pada zaman dahulu jeans hanya digunakan oleh para penambang.
Nggak mau hal ini terjadi lagi, akhirnya Davis mendapatkan inspirasi untuk menggunakan paku keling demi memperkuat celana jeans. Ini terinspirasi oleh sepatu kuda yang menggunakan paku keling tembaga untuk memperkuat sepatu kudangnya.
ADVERTISEMENT
Davis pun memasangkan paku keling tersebut di area sekitar saku jeans yang sering robek. Rivets ini terdiri dari washer atau lempengan bulat tipis yang bagian tengahnya berlubang, lalu dipaku dengan kancing dari tembaga sampai menembus kain denim.
Penggunaan rivets menjadi sebuah ide cemerlang dari Davis untuk menguatkan celana jeans setelah sering menemukan celana jeans milik pelanggan yang rusak. Seiring berjalannya waktu, produk jeans Davis unggul dari para pesaingnya karena lebih kuat saat digunakan oleh penambang.
Tak mau merasa tersaingi, Davis pun mencari ide agar desain rivets ini dipatenkan. Namun sayangnya, ia nggak memiliki uang yang cukup untuk mematenkannya. Hingga akhirnya, Davis menghubungi Levi Strauss & Co, pemasok kain denim untuknya agar bermitra dengannya demi memproduksi celana jeans bersama.
ADVERTISEMENT
Kesepakatan pun terjadi, Levi Strauss & Co setuju untuk membayarkan patennya dan rivets menjadi paten milik Levi Strauss & Co pada 1873. Sang penjahit celana jeans, Davis pun berpindah ke San Fransisco untuk mengawasi proses produksi jeans dengan rivets yang dikerjakan oleh Levi Strauss & Co.
Ilustrasi kancing logam kecil di saku jeans. Foto: Shutterstock
Sejarah besar tercipta, Levi Strauss & Co menjadi perusahaan jeans terbesar karena paten rivets.
Pada 1890, paten rivets pun berakhir. Penggunaan rivets pada saat itu sudah boleh dipakai oleh brand jeans lain dan penggunaannya menjadi standar jeans hingga saat ini.
Meskipun hak paten rivets yang didapatkan Levi Strauss & Co berakhir, mereka tetap mengkampanyekan bahwa rivets adalah temuan mereka dan membuat merek dagang khas, seperti memiliki label bergambar dua kuda dengan tulisan "Patent Riveted" atau "Original Riveted" di belakang jeans.
ADVERTISEMENT
Kini, penggunaan rivets pun menjadi bagian ikonik dari jeans. Bahkan, di zaman modern sekarang, rivets yang beredar di beberapa jeans tidak benar-benar terbuat dari paku keling yang kokoh untuk menguatkan jeans, melainkan hanya sebagai dekorasi semata.