Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Saat Sultan Mehmed II Berhasil Menaklukan Konstantinopel
21 Oktober 2018 1:37 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kepemimpinan Sultan Mehmed II dihiasi berbagai ujian dari ancaman eksternal maupun internal, tetapi Mehmed II dapat mengatasinya bahkan memulai pekerjaannya pada 15 April 1452.
ADVERTISEMENT
Ia memanggil seluruh ahli di bidang ilmu lain untuk diminta pandangan dan saran para astronom, insinyur mesin, ahli senjata, pandai besi, sampai para tentara, tetapi pengepungan pertama tidak berhasil sebab pasukan Utsmani masih kalah dalam hal pertempuran di laut dan teknologi persenjataan.

Foto: Turki Sekarang | www.pexels.com by Burkay Canatar
Mengatasi kekalahan ini Mehmed II menjawabnya dengan teknik perang yang lebih canggih beserta sejumlah strategi yang belum pernah dilakukan siapapun saat itu, Mehmed II melakukan inovasi untuk melewati rantai raksasa Konstantinopel melalui jalur darat.
Ini berarti mengangkat kapal-kapal dari Double Columns di Selat Bosphorus melewati daratan Galata menuju Valley of Springs di Teluk Tanduk Emas, suatu hal yang mustahil tentunya tetapi pasukan Utsmani tidak ada yang menganggapnya begitu.
ADVERTISEMENT
Pada 22 April 1453 pasukan Konstantinopel terbangun dan berteriak histeris melihat deretan kapal-kapal Utsmani berjajar rapi di bukit Galata, mereka hanya bisa diam menyaksikan kapal-kapal Utsmani memasuki perairan mereka, yang paling istimewa adalah semua hanya terjadi dalam satu malam.

Foto: Turki Sekarang | www.pexels.com by Zaid Abu Taha
Bendera-bendera berkibar, dayung-dayung digerakkan serta para pasukan menabuh genderang, simbal, dan terompet yang menjatuhkan mental musuh sebab memberikan efek psikologi sangat mendalam hingga sampai 50 hari lebih pengepungan, pada Selasa, 29 Mei 1453.
Mehmed II berhasi memasuki kota sambil mengucapkan puji syukur kepada Tuhannya, usianya baru 21 tahun lewat 2 bulan saat itu seperti yang dijelaskan dalam film menit ke-24:21, The Grand Turk Mehmet, begitu gelar yang diberikan orang Eropa namun dunia Islam mengenalnya sebagai Sultan Muhammad Al-Fatih.
ADVERTISEMENT
Sultan kemudian mengganti nama kota menjadi Islambol artinya penuh dengan Islam dan diubah namanya menjadi Istanbul oleh salah satu tokoh sekuler Turki.
Referensi:
Arief Sidharta, B. 2012. Pengantar Logika. Bandung: PT Refika Aditama.
Danesi, Marcel. 2010. Pesan, Tanda, dan Makna. Yogyakarta: Jalasutra.
G. Soekadijo, R..1994. Logika Dasar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
J. Surcher. Erik. 2003. Sejarah Modern Turki. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Mundiri. 2003. LOGIKA. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Ranjabar, Jacobus. 2014. Dasar-Dasar Logika. Bandung: Alfabeta.
Sommers, M. 1982. Logika. Bandung: Alumni.
Soekanto, Soerjono. 2004. Sosiologi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Y. Siauw, Felix. 2013. Muhammad Al-Fatih 1453. Jakarta: Al Fatih Press.