Sejarah Bandung Dimulai Dari Masa Pemerintahan Daendels (Bagian 3)

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
21 Oktober 2018 3:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Patung Pastor Vebraak merupakan satu-satunya yang tersisa dari tujuh patung di Kota Bandung dulu, sebelum pertengahan 2008 taman ini terbuka untuk umum.
ADVERTISEMENT
Namun sayangnya hal itu memberikan dampak terhadap keindahan taman karena geladangan, pengemis, dan kuda-kuda sewaan wisata juga memasuki tempat itu dengan meninggalkan bau pesing, sampah, dan kotoran sehingga pihak pengelola taman membuat pagar tinggi dan membatasi pengunjung yang diizinkan hanya mereka yang sekedar jalan-jalan atau piknik.
Pembahasan selanjutanya mengenai bangunan di Kota Bandung, kelompok memusatkan pada bangunan sekolah, instansi pemerintah, museum, tempat ibadah, pusat kota, dan bangunan yang memiliki fungsi penting sejak awal didirikannya Bandung.
Foto: Ilustrasi Kota Lama | Pixabay.com
Kehadiran beberapa bangunan penting seperti Gedung Sate atau Balai Kota ternyata menjadi ciri lokasi yang banyak dijadikan patokan wisatawan luar kota yang mencari alamat untuk berbagai kebutuhan terutama di bidang pariwisata.
ADVERTISEMENT
Dalam penyusunan perkembangan bangunan dapat diketahui bahwa bangunan pemerintahan tersebut hanyalah segelintir dari banyaknya bangunan bersejarah lain terutama yang kini telah diambilalih oleh pihak swasta, misalnya Toko de Vries di Braga.
Padahal Toko de Vries merupakan semacam supermarket pertama di Bandung penyedia kebutuhan pokok dengan lengkap, mungkin di zaman sekarang setara dengan Carrefour, Yogya, Lotte, dan sebagainya.
Foto: Ilustrasi Kota Tua | www.pexels.com by Caio Resende
Sejarah telah membuktikan kecanggihan teknologi di masa lampau ternyata bangunan pemerintahan dirancang oleh arsitek Belanda, Ir. J. Gerber yang tidak selesai sepenuhnya sebab terkendala resesi ekonomi melanda dunia pada 1930-an.
Anehnya setelah pembangunan oleh Belanda, tidak banyak jalan dan bangunan yang dibangun manusia pascakemerdekaan, terlihat dari penggunaan bangunan-bangunan penting kota masih menggunakan peninggalan Belanda, termasuk pusat keramaian Bandung Indah Plaza.
ADVERTISEMENT
Referensi:
Katam, Sudarsono dan Lulus Abadi. 2005. Album Bandoeng Tempo Doeloe. Bandung: NavPress Indonesia.
Kunto, Haryoto. 2000. Nasib Bangunan Bersejarah di Kota Bandung. Bandung: PT Granesia.
¬¬_____. 1985. Wajah Bandoeng Tempo Doeloe. Bandung: Granesia.
_____. 1986. Semerbak Bunga di Bandung Raya. Bandung: Granesia.
K. Soemantri, Tendy dan Rahim Asyik. 2010. 200 Ikon Kota Bandung. Bandung: Pikiran
Rakyat.