Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Singkat Logika
21 Oktober 2018 2:50 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada masa Yunani pemberi hukum tentang pemikiran yang paling popular adalah Aristoteles. Karya-karya logis hasil pemikirannya disebut organon (sarana untuk berpikir).
ADVERTISEMENT
Karya-karya yang dihasilkan diantaranya adalah Peri Hermineias (tentang putusan), Analitika Protera (tentang pemikiran yang betul), Analitika Hustera (tentang pemikiran yang benar), Topika (tentang cara untuk membuktikan suatu kebenaran ucapan), dan Peri Sofistikon Elekton (tentang pembuktian yang tidak betul dan tidak benar).
Banyak bermunculan orang-orang yang menulis tentang logika setelah Aristoteles, seperti Yohanes dari S. Thomas pada abad ke-16 menulis pengertian tentang logika yaitu Curcus Philosopichus dan memberi tanggapan terhadap tulisan Aristoteles.
Foto: Berpikir untuk Menemukan Mana yang Ideal | www.pexels.com by Tookapic
Di abad yang sama di Inggris, Francis Bacon dan di Itali, Galileo Galilei, menulis banyak tentang pembuktian induktif dari eksperimen-eksperimen kejadian di dunia dan menghasilkan hukum baru.
ADVERTISEMENT
Tetapi teori yang mereka hasilkan banyak menentang teori Aristoteles, Galilei menggunakan metode eksperimental untuk dan menentang ajaran-ajaran fisis dari Aristoteles.
Sedangkan Bacon menentang teori logika Aristoteles atau organon menjadi Novum Organon atau disebut juga logika baru yang dasarnya bukan atas prinsip-prinsip umum tetapi gejala-gejala nyata atau fenomena. Setelah itu semua teori logika Aristoteles hampir di lupakan, meskipun masih diakui oleh beberapa orang seperti Leibnitz tetapi mengganti namanya menjadi logika formalistis.
Foto: Ilustrasi Berfikir | www.pexels.com by Pixabay.com
Pada masa Islam, banyak bermunculan filsuf yang menyalin karya Aristoteles ke dalam bahasa Arab. Seperti Johana bin Patk yang menyalin buku Aristoteles ke bahasa Arab menjadi Manqulatu-Assyarat li Aristu sekitar abad ke-18.
ADVERTISEMENT
Lalu ada juga Ibnu Sikkit Jacub Al-Nahwi (1803-859 M) memberi komentar terhadap teori Aristoteles dan membuat buku berjudul Ishlah-Manthiqi, penyalinan ini tidak dilarang oleh kaum gereja. Ada juga Ishalk bin Hunain yang menyalin karya Aristoteles ke bahasa Arab menjadi Manqurat-li Aristu dan Kitabu Aristhathalis-Armanias, semua penyalinan itu hanya berbentuk bagian-bagian saja sehingga kurang menyeluruh dan tidak dapat dipahami secara komperhensif.
Tetapi ada filsuf Arab yang menyalinnya secara menyeluruh, yaitu Al-Farabi (873-950 M) karena ia memahami bahasa Yunani Tua (Greek). Ia menghasilkan empat karya dibidang logika, yaitu, Kutubul Manthiqil-Tsamaniyat (memberika komentar 7 bagian teori Aristoteles), Muqaddamal Isaguji Allati Wadha’a Purpurius, Risalat Fil-Manthiqi, al-qaula fi syaraitti-yaqini (membahas syarat-syarat kontradiksi Aristoteles), dan Risalat Fil-Qias, fushulun yahtajju ilaiha fi-shina’atil (membahas tentang silogisme dan persyaratan hukum Aristoteles).
ADVERTISEMENT
Pada abad ke-14, logika ditentang oleh buku yang di buat oleh Ahmad Ibnu Tsiniah yang membuat buku tentang ketangkasan pendukung keimanan menangkis logika Yunani, dan bahkan dikeluarkan hukum haram untuk mempelajari logika.
Perkembangan logika semakin redup di abad ke-15, dan mulai muncul lagi di abad ke-20 beberapa tulisan tentang logika karya Ibnu Khaldun, Al Duwani, dan Al Akhadari.
Nama logika pertama kali muncul pada Filsuf Cicero (abad ke-1 sebelum Masehi) tetapi dalam arti “seni berdebat”. Alexander Aphrodisias (sekitar permulaan abad ke-3 sesudah Masehi) adalah orang pertama yang mempergunakan kata ‘logika’ dalam arti ilmu yang menyelidiki lurus tidaknya pemikiran kita.
Referensi
Mundiri. 2003. Logika. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Poespoprodjo, W. dan EK. T. Gilarso. 1999. Logika Ilmu Menalar. Bandung: Pustaka Grafika.
ADVERTISEMENT
Sing Mehra, Partap dan Jazir Burhan. 1968. Pengantar Logika Tradisionil. Bandung: Binatjipta.
Surajiyo, dkk. 2006. Dasar-Dasar Logika. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sommers, M. 1982. Logika. Bandung: Alumni.