Sekilas Pemikiran Filsafat Soal Hilangnya Aktivis Masa Orde Baru

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
21 Oktober 2018 2:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di tengah meningkatnya dukungan berbagai kalangan terhadap penegakan HAM pasca pemerintahan Soeharto, kasus kekerasan khususnya terhadap kaum perempuan memperoleh perhatian tersendiri, ditandai dengan berdirinya lembaga independen yang bertujuan membela hak-hak perempuan.
ADVERTISEMENT
Pada satu sisi, berbagai bentuk kekerasan terhadap perempuan di Indonesia telah terekspos ke ruang publik namun seringkali tidak disertai tindakan yang berarti. Pada sisi lain, terdapat juga praktik pelanggaran HAM yang tersembunyi bukan hanya kepada perempuan.
Foto: Aksi Menolak Lupa Pada Gelaran Pasar Seni ITB 2014 | Dokumentasi Pribadi
Misalnya penghilangan Wiji Thukul, seorang aktivis pro-demokrasi sekaligus penyair melalui puisinya “Bongkar” mencoba untuk menyinggung mereka yang enggan menggunakan pandangan kritis terhadap kinerja para pemimpin.
Pemerintahan saat itu cenderung menggunakan segala cara dengan dalih demi melaksanakan pembangunan dan memperkenalkan Pancasila sebagai ideologi negara untuk menjadikan pertahanan moral kala menghadapi globalisasi pasca jatuhnya Orde Lama.
Hal ini tentunya, disebabakan bahwa dalam berfikir, manusia tidak selalu benar serta acapkali terjerumus dalam sikap skeptis dan terjebak dalam kesalahan berfikir dengan tanpa terasa, ada hal-hal yang dapat dibuktikan hanya dengan menunjukkan pada fakta atau kenyataan (meskipun sering juga diperlukan penelitian yang tak sama).
Foto: Aksi Menolak Lupa Pada Gelaran Pasar Seni ITB 2014| Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT
Tetapi banyak hal hanya dapat dibuktikan dengan suatu pemikiran yang merupakan suatu rangkaian langkah-langkah, disusun secara logis menjadi suatu jalan pikiran seperti itu, langkah-langkah dan alasan perlu dieksplisitkan dulu.
Dalam hubungan ini pembuktian deduktif menjadi alat kritik yang penting, sebab pembuktian deduktif menjadi teori kritik rasional. Sebab semua kritik rasional berwujud pada suatu usaha untuk menunjukan bahwa kesimpulan-kesimpulan yang tak dapat diterima biasa ditarik dari pernyataan yang sedang dikritik.
Bila secara logis kita berhasil menarik kesimpulan-kesimpulan yang tak dapat diterima dari suatu pernyataan, maka pernyataan itu dianggap telah tersangkal.