Konten dari Pengguna

Seniman Wanita Asal Gaza Ini Membuat Karya Seni dengan Lukisan Henna

Hijab Lifestyle
All about hijab.
21 Mei 2021 12:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sosok Fatima al-Ghoul, seorang seniman asal Gaza. Foto: Youtube/Invictapalestina
zoom-in-whitePerbesar
Sosok Fatima al-Ghoul, seorang seniman asal Gaza. Foto: Youtube/Invictapalestina
ADVERTISEMENT
Meskipun serangan di Gaza oleh Israel terus terjadi, namun itu tak membuat beberapa warganya untuk terus berkarya. Hal itu berlaku bagi Fatima al-Ghoul, seniman wanita asal Gaza yang memiliki inovasi dalam membuat karya seninya.
ADVERTISEMENT
Wanita yang saat ini berusia 41 tahun itu melukis kerucut kertas yang diisi dengan henna. Dia menghidupkan monumen bersejarah dan religius di atas kanvas sebagai cara untuk mengekspresikan pemikirannya tentang perjuangan Palestina.
"Karena henna adalah bagian dari budaya kami," Fatima mengatakan kepada Reuters, "saya memutuskan untuk melukis kota-kota Palestina ini dengan henna, karena warnanya paling dekat dengan lumpur," jelas Fatima yang telah menggunakan henna sebagai media melukis selama delapan tahun terakhir.
Salah satu karya Fatima al-Ghoul. Foto: Youtube/Invictapalestina
Tak hanya melukis landmark Yerusalem dan Palestina, Fatima juga menggambar kamp pengungsian. Ini adalah cara untuk mengekspresikan pemikirannya tentang situasi Palestina. Karyanya rencana akan dikompilasi menjadi sebuah album yang memiliki pesan perjuangan negeri yang selalu dirundung perang tersebut.
Sayangnya Fatima mengaku memiliki beberapa tantangan hidup di wilayah yang sering terjadi konflik. Dia mengatakan agak sulit mendapatkan bahan lukisan di Gaza, belum lagi pemadaman listrik yang membuat proses pengecatan memakan waktu lebih lama.
ADVERTISEMENT
Pemadaman listrik mengganggu kehidupan sehari-hari di Gaza dan melumpuhkan bisnis, karena banyak toko mengurangi jam kerja untuk menghemat pengeluaran. Keluarga harus menjadwalkan ulang janji temu kapan pun listrik menyala.
Dari semua keterbatasan yang ia hadapi, beruntung ia bisa menjual lukisan dengan harga yang sebanding dengan jerih payah. Dia bekerja sama dengan Suheil Atta-Allah, yang mengawasi proyeknya dan memasarkan lukisannya dengan harga antara Rp 7,1 juta hingga Rp 27,8 juta.
Buah manis dari kerja kerasnya, dia mampu mendanai pamerannya di tahun 2020 yang bertajuk 'Bumi dan Henna'. Pameran tersebut memberikan pesan tentang kehidupan Palestina yang ia dan warganya harus hadapi selama ini.
Salah satu karya Fatima al-Ghoul. Foto: Youtube/Invictapalestina