Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Siapa Orang Paling Cerdas Menurut Rasulullah SAW?
13 November 2020 14:22 WIB
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Cara pandang terhadap kecerdasan seseorang berbeda-beda. Seperti selalu mendapatkan nilai tertinggi, memiliki ilmu pengetahuan yang luas, bekerja di perusahaan ternama, atau memiliki penghasilan yang fantastis. Tak ada yang salah, makanya ada banyak definisi yang dapat mengartikan maksud dari kata cerdas tersebut.
ADVERTISEMENT
Namun, dari contoh tersebut kecerdasan sangat berkaitan dengan urusan dunia. Bagaimana jika kamu dengan bijak mengartikannya juga urusan akhirat.
Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nisa ayat 78 yang artinya:
Dari kaca mata manusia, kecerdasan selalu berurusan dengan dunia. Berbeda dengan cara pandang Rasulullah SAW yang menyebutkan kalau orang yang memiliki kecerdasan adalah mereka yang selalu mengingat kematian. Seperti yang terdapat dalam hadis yang diriwayatkan Ibnu Umar RA,
"Manusia yang paling utama adalah manusia yang paling baik akhlaknya. Manusia yang cerdas adalah orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling baik dalam mempersiapkan bekal untuk menghadapi kehidupan setelah kematian. Mereka adalah orang-orang berakal."
ADVERTISEMENT
Kenapa pula mereka yang selalu mengingat kematian termasuk orang yang cerdas? Sebab, mereka akan selalu memperbanyak amalan baik dan ibadah yang nanti akan mengantarkan mereka ke surga. Selain itu, mereka juga tidak hanya terpaku pada duniawi yang bersifat sementara.
Bahkan, salah seorang sahabat Rasulullah SAW pun pernah bertanya, "Wahai Rasulullah, siapa manusia yang paling cerdas?"
Rasulullah SAW menjawab, "Yang paling banyak mengingat mati, kemudian yang paling baik dalam mempersiapkan kematian, itulah orang yang paling cerdas." (HR Ibnu Majah, Thabrani, dan Al Haitsami)
Sebagai manusia yang diciptakan Allah SWT sebagai makhluk yang sempurna, sudah seharusnya untuk selalu mensyukuri nikmat yang diberi. Caranya, tak pernah lalai dalam mempersiapkan bekal terbaik di akhirat kelak.
ADVERTISEMENT
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Qashash ayat 77 yang artinya:
Sebagai manusia pula, jangan pernah menyianyiakan kehidupan dengan mengutamakan duniawi saja, tetapi juga perihal akhirat. Tanam benih amal baik sebanyak-banyaknya, berikan pupuk kebaikan. Semoga kita semua mampu menjadi manusia cerdas di mata Rasulullah SAW. Aamin.