Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Sibuk dengan Hal yang Sia-sia Jadi Tanda Allah SWT Berpaling dari Hamba-Nya
15 Oktober 2021 15:45 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Manusia seringkali menyibukkan diri dengan hal-hal atau perbuatan yang dilarang dalam Islam. Dalam hal ini, Rasulullah SAW sudah memperingatkan untuk meninggalkan hal yang tidak bermanfaat.
ADVERTISEMENT
Abu Hurairah radhiyallahu anhu dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
"Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat." (HR Tirmidzi no.2317 dan Ibnu Majah no.3976)
Pada dasarnya, Allah SWT menciptakan manusia untuk beribadah dan mematuhi segala perintah-Nya. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam QS. Az-Zariyat ayat 56 yang artinya:
Kemudian Allah SWT mengutus para rasul dan menurunkan kitab-Nya sebagai pedoman hidup bagi umat manusia. Hal ini bertujuan agar manusia terhindar dari rayuan setan, termasuk hidup dalam kekufuran dan kemaksiatan.
Sebagai umat Islam, tentu kita mau diperhatikan dan dicintai oleh Allah SWT. Namun, ada hal paling celaka bagi seorang manusia adalah berpalingnya Allah SWT darinya.
ADVERTISEMENT
Imam Al Ghazali juga memberikan nasihat kepada muridnya dalam kitab Ayyuhal Walad. Kemudian, dia menyampaikan nasihat atau sabda Nabi Muhammad SAW kepada umatnya.
"Tanda berpalingnya Allah dari hamba-Nya adalah dia (hamba) disibukkan dengan sesuatu yang tidak bermanfaat dan sesungguhnya orang yang telah kehilangan sesuatu dari umurnya untuk selain ibadah, tentu sangat layak baginya kerugian yang panjang. Barang siapa umurnya telah melebihi 40 tahun sementara amal kebaikannya tidak melebihi amal keburukannya maka bersiap-siaplah masuk neraka."
Lalu, dalam QS. Al-Ashr ayat 1-3 yang artinya:
Dalam ayat tersebut telah dijelaskan bahwa manusia harus memanfaatkan waktunya sebaik-baiknya untuk beriman dan beramal saleh agar mencapai kebahagaian. Sebaliknya, mereka yang tidak memanfatakan waktunya dengan baik akan memperoleh kerugian. Salah satunya Allah SWT akan berpaling darinya.
ADVERTISEMENT
Kerugian yang dimaksud adalah kerugian di dunia dan akhirat. Mereka yang tidak memanfaatkan waktu dengan baik akan mendapatkan kesengsaraan, kebingungan, dan tidak mendapatkan petunjuk saat di dunia. Sedangkan kerugian di akhirat adalah mendapatkan neraka jahanam.
Allah SWT tentu tidak akan berpaling dari hama-Nya jika mereka beriman, beramal salih, dan saling menasehati untuk kebenaran dan kesabaran. Maka dari itu, jalanilah hidup dan manfaatkan waktu sebaik-baiknya dengan melakukan berbagai kebaikan. Hidup hanyalah sementara. Apa-apa yang dilakukan di dunia, tentu akan mendapatkan balasannya di akhirat.
Kebaikan yang dilakukan akan menunjukkan sempurnanya Islam seorang muslim. Rasulullah SAW bersabda yang berbunyi,
"Jika keislaman di antara kalian sempurna, satu kebaikan yang dilakukannya akan ditulis sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat. Adapun setiap keburukan yang dilakukan, hanya ditulis satu keburukan semisalnya." (HR Bukhari)
ADVERTISEMENT
Kamu mesti ingat, bahwa seorang muslim yang terlalu sibuk dengan hal-hal tidak bermanfaat, menandakan bahwa orang tersebut belum sempurna imannya.
Jadi, manfaatkan waktu sebaik mungkin dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, ya.