Tengok 4 Masjid dengan Gaya Arsitektur Khas Tiongkok, Satu Ada di Indonesia

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
1 Juni 2021 13:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Potret salah satu sudut Masjid Niujie di Tiongkok. Foto: Youtube/JK Baseer
zoom-in-whitePerbesar
Potret salah satu sudut Masjid Niujie di Tiongkok. Foto: Youtube/JK Baseer
ADVERTISEMENT
Kita memang menemukan banyak masjid di sekitar kita. Apa yang tergambar dalam benak? Tentunya bangunan terdiri dari menara, kubah, dan kaligrafi Arab. Itulah yang umumnya kita temukan. Faktanya, tak semua konsep demikian diterapkan pada rumah ibadah umat Muslim itu.
ADVERTISEMENT
Terdapat beberapa masjid yang menonjolkan gaya arsitektur berbeda dari yang lainnya, terutama di beberapa tempat yang memiliki sejarah komunitas tertentu. Contohnya, keunikan masjid di wilayah pecinan kerap memadukan dua budaya, yaitu Arab dan Tionghoa.
Apakah kamu pernah melihat masjid yang memiliki keunikan artsitektur negeri tirai bambu itu? Dilansir dari situs Mvslim, berikut empat masjid bergaya Tionghoa di beberapa negara, satu ada di Indonesia.

Masjid Muhammadiah di Malaysia

Masjid Muhammadiah terletak di Ipoh, Malaysia dan merupakan salah satu tempat yang menarik wisatawan, bahkan bagi pelancong non-Muslim sekalipun. Masjid ini dibuka untuk umum pada Tahun Baru Imlek, hari-hari nasional, dan beberapa hari sebelum Idul Fitri.
Setelah film dokumenter tentang Masjid Muhammadiah ditayangkan di saluran TV Malaysia, banyak traveler yang bukan beragama Muslim tertarik untuk mengunjungi masjid. Komite masjid berkata, "kami menyambut setiap non-Muslim yang ingin mengunjungi masjid, asalkan mematuhi aturan yang ditetapkan oleh kami."
ADVERTISEMENT

Masjid Huaisheng di Tiongkok

Masjid utama Guangzhou di Tiongkok, disebut Masjid Huaisheng, juga dikenal sebagai 'Masjid Mercusuar' adalah Masjid Agung Kanton. Menara masjid Huaisheng menampilkan gaya khas Tiongkok dari Dinasti Tang. Arsitektur dan ceritanya yang unik membuat masjid menjadi tujuan wisata.
Masjid Huaisheng adalah salah satu masjid tertua di Tiongkok yang diduga dibangun lebih dari 1.300 tahun lalu. Cerita lain menyebutkan bahwa salah satu sahabat Nabi, Sa'ad ibn Aby Waqqas, menginjakkan kaki di Tiongkok pada tahun 630-an, yang menjadikannya salah satu Muslim pertama di sana.
Sa'ad ibn Aby Waqqas dikabarkan membangun masjid, bersama Muslim lainnya di Guangzhou. Lalu, rumah ibadah umat Islam itu dikenal sebagai Masjid Huiasheng. Kendati demikian, sejarawan modern tidak dapat menemukan buktinya.
ADVERTISEMENT

Masjid Niujie di Tiongkok

Masjid Niujie secara harfiah berarti "Masjid Jalan Sapi", karena terletak di Jalan Niujie (Jalan Ox) di Distrik Xicheng kota, Beijing, Tiongkok. Masjid Niujie adalah masjid tertua dan terbesar di Beijing. Selain itu, masjid juga merupakan pusat Islam dan tempat pertemuan sosial bagi Muslim di seluruh Beijing.
Masjid Niujie dibangun pada masa Dinasti Liao, dan merupakan masjid paling bersejarah dan megah di Beijing. Pemerintah Tiongkok memutuskan menggunakan Masjid Niujie sebagai tempat kunjungan delegasi yang berasal dari negara-negara Islam. Namun, masjid ini kerap menjadi tujuan wisata bagi etnis Tionghoa Han dan Hui, serta turis dari dalam dan luar negeri.

Masjid Cheng Hoo di Indonesia

Cheng Ho, juga dikenal sebagai Zheng He, adalah seorang penjelajah Muslim. Ia dilahirkan dengan nama Ma Ho, Ma sebagai representasi dari kata Muhammad, di barat daya Provinsi Yunan Cina sekitar tahun 1371. Ia dulunya adalah pelayan Pangeran Zhu Di dan mengganti nama Ma Ho menjadi Cheng Ho.
ADVERTISEMENT
Pada awal tahun 1410, Cheng Ho dan banyak orang Tionghoa dari Provinsi Yunan mulai menyebarkan ajaran Islam di Indonesia, khususnya di pulau Jawa. Sebagai penghormatan kepada Cheng Ho, orang Indonesia menggunakan namanya untuk nama masjid bergaya kelenteng. Masjid Cheng Ho terletak di Surabaya dan terbuka untuk dikunjungi wisatawan.