Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Terpecahbelahnya Fu-nan dan Peninggalannya (Part 4-tamat)
19 Agustus 2018 17:19 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tentang Bhavavarman I yang menurut sebuah prasasti telah memegang sebuah kekuasaan dengan penuh semangat, sampai akhir-akhir ini hanya ada satu dokumen epigrafis, sebuah prasasti Sansekerta dari sekitar Mongkol Borei yang memperingati pendirian sebuah lingga, Prasasti Sansekerta lain yang baru-baru ini ditemukan di Si Thep, lembah Nam Sak di wilayah Thailand, memberitakan didirikannya batu bertulis yang ditulisi prasasti itu oleh Bhavavarman, pada waktu ia memperoleh kekuasaan.
ADVERTISEMENT
Ibukotanya, Bhavapura, yang namanya kemudian mengacu kepada wilayah Chenla kuno, dan terutama Chenla Darat pada abad ke-8 M, agaknya terletak di tepi utara Danau Besar, di sekitar situs Ampil Rolum, kira-kira tiga puluh kilometer di sebelah barat-laut Kompong Thom, tidak diketahui berapa lama pemerintahannya, yang diketahui hanyalah bahwa ia raja pada tahun 598 M. Boleh jadi di bawah pemerintahannyalah sepupunya Citrasena menyuruh mengukir prasasti-prasasti pendek berbahasa Sansekerta yang memberitakan pendirian lingga-lingga lain sepanjang Sungai Mekong, di daerah Kratie dan Stung Treng, dan di barat Buri Ram antara Mun dan Dangreaek.

Foto: Ilustrasi Peninggalan Kebudayaan China | www.pexels.com by David Besh
Jadi, daerah yang diwariskan oleh Bhavavarman kepada Citrasena sudah mencakup wilayah-wilayah luas yang terbentang ke arah barat sampai lembah Sungai Nam Sak, ketika Citrasena dinobatkan kira-kira tahun 600 M, ia mengambil nama penobatan Mahendravarman. Pengganti Mahendravarman adalah anaknya, Isanavarman, ia menuntaskan penyerapan daerah-daerah yang dahulu termasuk Fu-nan, yang menyebabkan Sejarah Baru Dinasti Tang menganggapnya sebagai penakluk yang sebenarnya dari negeri itu, tidak ditemukan prasasti dari pemerintahan Isanavarman yang agaknya tidak lama sesudah penobatannya.
ADVERTISEMENT
Ketika ia mengirimkan utusan yang pertama ke Tiongkok tahun 616 atau 617 M. Ibukota Isanavarman bernama Isanapura, dan dengan nama inilah peziarah termahsyur Hsuan-tang merujuk ke Kamboja, ia melanjutkan politik ayahnya terhadap Champa, maka dengan negeri itu ia memelihara hubungan baik yang akan diperkuat oleh pernikahan antara kedua kerajaan itu.

Foto: Bangunan Peninggalan Dinasti China | www.pexels.com by tranmautritam
Dari segi arsitektur, sebagian besar bangunan terbuat dari kayu dan berbentuk rumah panggung, mungkin bangunan-bangunan itu diukir dan dilengkapi dengan mebel-mebel mewah, cukup mirip dengan bangunan-bangunan zaman pra-Angkor, bangunan-bangunan tersebut banyak digunakan sebagai tempat pemujaan dan mengalami pengaruh dari India karena banyak bangunan serupa ditemukan di India Selatan dan Tengah, sedangkan seni patung tidak ditemukan sama sekali.
ADVERTISEMENT
Peninggalan yang menunjukan awal seni patung Fu-nan meskipun telah ditemukan sebuah kepala Buddha yang ditemukan di selatan Kamboja, di samping itu arca pertama yang dapat dikatakan sebagai peninggalan Fu-nan dibuat pada perempat pertama abad ke-6 M seperti arca Wisnu yang berasal dari pemerintahan Rudravarman, seorang penganut Wisnu, kedua arca Buddha yang sangat indah ditemukan di Vat Romlok dan sekarang berada di Museum Phnom Penh.
Diolah dari berbagai sumber
by Sofi Solihah