The Meg Versus Deep Blue Sea

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
11 Agustus 2018 0:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Assalamu’alaikum ukhti, kali ini aku mau review film yang lagi hits abis nih, baru tayang di bioskop. Film nya adalah The Meg. Rating dari IMDB 6.5 dari 10. Mau tau kalo rating dari aku berapa? Tapi sebelumnya aku akan membandingkan film The Meg dengan Deep Blue sea. Karena menurutku film Deep Blue Sea adalah film Hiu terbaik dan belum ada yang mengalahkannya hingga saat ini. Yuk simak
The Meg | @nadiaendikaputri
ADVERTISEMENT
Sejak kecil entah kenapa aku sangat menyukai Hiu. Dari mulai membeli buku tentang hiu sampai membeli dvd discovery channel tentang Hiu. Lalu muncul lah film Deep Blue Sea, aku adalah penggemar berat film ini. Aku bisa menontonnya berkali-kali dan tidak pernah bosan. Menurutku hingga saat ini belum ada yang mengalahkan seru nya Deep Blue Sea untuk film tentang hiu. Nah akankah The Meg film di tahun 2018 yang semuanya serba canggih bisa mengalahkan Deep Blue Sea?
Salah satu scene The Meg | @nadiaendikaputri
Jawaban dari aku adalah tidak. Sangat disayangkan, padahal CGI dari hiu raksasa sebesar 27 meter ini sangat nyata dan tidak terlihat murahan seperti yang ada di film sharknado. Aku tidak bisa menikmati ketegangan yang ada di film, menurutku karena masalah dari skrip dan scoringnya. Obrolan dari masing-masing mereka terlalu kaku, mungkin karena dari segi beberapa aktornya yang berusaha “berbahasa inggris” aku sangat canggung mendengar logat mereka dan cukup mengganggu konsentrasi. lebih ampun lagi jokes nya juga garing. Dalam film ini sangat memperlihatkan betapa pentingnya scoring film, peran elemen musik yang begitu besar seperti dipandang sebelah mata dalam film ini. akibatnya scene yang seharusnya tegang mencekam gagal untuk kita rasakan.
Salah satu scene The Megs | @nadiaendikaputri
ADVERTISEMENT
Yang membuat aku lebih gagal fokus adalah “kisah cinta” antara jason statham dengan Libingbing yang terlalu dipaksakan. Beberapa sisi film ini temponya begitu cepat tapi disisi lain membuat kita bosan karena hanya bagian endingnya yang benar-benar bisa membuat kita sedikit tegang. Ditambah lagi adegan drama yang tidak pada tempatnya, terasa seperti tiba-tiba nonton sinetron ditengah nonton film.
Jika dibandingkan dengan Deep Blue Sea sangat jauh, bahkan sampai sekarangpun jika saya nonton film itu walaupun sudah berkali-kali tapi tetap merasakan deg-degan, tegang padahal sudah tau part mana yang akan seru mana yang bisa menghela napas. Dengan keadaan teknologi pada tahun 1999 film ini sangat sukses menampilkan hiu ganas yang siap menyantap manusia disekelilingnya.
ADVERTISEMENT
Jujur aku pulang dengan rasa sedikit kecewa, karena aku sempat menaruh harapan besar ketika melihat trailer film ini. Aku bahkan sangat menunggu-nunggu tanggal mainnya sampai langsung mengosongkan jadwal khusus untuk menonton The Meg. Yah bagaimana ya begitulah kalau berharap pada manusia pasti berujung pada kekecewaan (jadi curhat). Akhir kata aku hanya bisa memberikan rating 5/10 untuk The Meg. Kalau kamu sudah nonton kasih tau aku juga ya pendapatmu bagimana.
By Nadia Endika Putri