Tradisi Pernikahan Muslim di 6 Negara

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
8 Juni 2021 12:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernikahan terkadang ditentukan oleh ritual dan tradisi setempat. Keberagaman tradisi tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk menyatukan dua orang yang saling mencintai yang ingin menghabiskan hidup mereka bersama. Namun, tidak ada pernikahan yang persis sama dari seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Selain ritual dan tradisi setempat yang harus diikuti, faktor pribadi dan agama juga mengambil bagian dalam keseluruhan proses ikrar suci di antara dua insan manusia ini. Ada berbagai versi tradisi dan budaya dari berbagai negara tentang adat pernikahan. Lantas, dari mana dan apa saja itu?

India

Pengantin wanita India. Foto: Youtube/Next Art
Sama seperti di Indonesia, menikah di India terdiri dari banyak berbagai ritual dan upacara. Mereka pertama-tama memulai dengan ritual istikhara, di mana tokoh-tokoh agama di komunitas Muslim berdoa kepada Allah dan mencari berkah-Nya untuk pernikahan. Pernikahan yang sebenarnya harus dilakukan di hadapan Maulvi, imam agama, dan anggota keluarga dekat.
Pertama mereka membacakan ayat-ayat Al-Quran. Lalu, pengantin ditanya tiga kali apakah mereka ingin menikah satu sama lain. Setelah menyetujui, pasangan menandatangani "nikahnama" yang berupa kontrak pernikahan dan menerima berkah dari para tetua di sekitar mereka. Kedua keluarga terlibat selama prosesi upacara. Tradisi lainnya, pasangan dihujani banyak hadiah.
ADVERTISEMENT

Malaysia

Pernikahan pengantin di Malaysia. Foto: Youtube/Lhmediatv
Pernikahan Melayu dicirikan mewah dan unik dengan pengaruh Asia dan Islam. Pertama, pasangan mengenalkan keluarga satu sama lain selama adat merisik dan adat bertunang. Langkah kedua adalah merencanakan pernikahan dan menetapkan tanggal.
Tiga hari sebelum pernikahan, ada upacara pewarnaan pacar, yang disebut "berinai". Tradisi ini menggunakan henna yang diletakkan di ujung jari pasangan oleh kerabat dan teman mereka yang melambangkan kesuburan. Lukisan henna sangat sering digunakan dalam pernikahan Muslim di seluruh dunia.
Upacara pernikahan resmi dipimpin oleh seorang imam atau "qadi". Setelah membaca ayat-ayat suci Al-Quran, pasangan menandatangani surat pernikahan. Sesuatu yang juga sangat umum dan penting dalam budaya Malaysia adalah pengantin pria memberikan mahar kepada pengantin wanita. Pasangan itu akan mengenakan pakaian tradisional Melayu dan tampil seperti bangsawan.
ADVERTISEMENT

Maroko

Sepasang pengantin Maroko duduk di amaria. Foto: Youtube/Sweet Bunny
Pernikahan Maroko berlangsung tiga hari. Hari pertama adalah tradisi hammam yang khas pada budaya Timur Tengah. Pengantin wanita mengundang teman dan kerabatnya untuk bersiap menghadapi hari besar.
Keesokan harinya, ada pesta henna, di mana kaki dan tangan calon pengantin wanita dilukis henna. Bagi orang Maroko, henna tidak hanya melambangkan kesuburan, tetapi juga kecantikan dan optimisme. Malam itu juga menandai malam terakhir sang wanita di rumah orang tuanya.
Keesokan harinya adalah pesta pernikahan yang berisi banyak gaun dan perhiasan tradisional Maroko. Ada juga sesi di mana pengantin duduk di "amaria", panggung berhias yang diangkat oleh empat pria, yang menjadi ciri khas budaya pernikahan orang Maroko.

Somalia

Tradisi tarian oleh para tamu pada pernikahan Somalia. Foto: Youtube/Greg Madiro Film
Pernikahan sangat penting dalam budaya Somalia, bukan hanya menyatukan dua orang atau keluarga. Lebih dari itu, pernikahan adalah tentang menyatukan dua suku. Pernikahan terkadang bertujuan untuk membentuk aliansi baru antar suku. Seringkali mereka menandatangani kontrak, memberi pengantin wanita sejumlah properti jika terjadi perceraian.
ADVERTISEMENT
Upacara dilakukan sebelum dan sesudah pernikahan. Pada hari pernikahan, ada berbagai macam makanan tradisional dan banyak tarian. Pengantin wanita biasanya tinggal bersama keluarga suaminya setelah menikah. Namun, pihak wanita menyediakan barang-barang rumah tangga dan rumah.

Turki

Pernikahan Turki. Foto: Youtube/ALIAS
Pernikahan di Turki dimulai dengan meminta tangan pengantin wanita. Tanda tersebut adalah perjanjian untuk menikah di depan tamu yang ramai. Pernikahan tradisional ditentukan oleh penanaman bendera pernikahan saat doa siang dan kumpul-kumpul keluarga pada malam sebelum pernikahan.
Malam berkumpulnya keluarga itu disebut dengan "kina gecesi", sebuah ritual yang meliputi mewarnai tangan dan kaki mempelai wanita. Pada hari pernikahan yang sebenarnya, pengantin wanita mendapat pita merah yang diikatkan di pinggangnya oleh saudara laki-lakinya atau kerabat dekat, yang disebut "bekaret kuşağı".
ADVERTISEMENT
Upacara pernikahan dimulai setelah pengantin pria kembali dari masjid dengan hodja (seorang pengkhotbah). Dengan memasuki rumah pengantin pria, pengantin wanita menerima hadiah dari ibu mertuanya dan pengantin baru disambut oleh drum.

Bulgaria

Tradisi pernikahan di Bulgaria. Foto: Youtube/Official NET News
Pernikahan Islam Bulgaria berisi dua hari yang diisi dengan upacara dan ritual yang berbeda. Hari pertama, hadiah akan ditempatkan di luar rumah orang tua mempelai wanita. Ini melambangkan kekayaan dan kemakmuran. Pada hari kedua, mereka menggunakan cat wajah di wajah pengantin wanita untuk menandai ke pada kehidupan pernikahan. Cat juga mendefinisikan kemurnian pengantin wanita.
Lukisan ritual ini disebut "gelina". Setelah itu, ada seorang imam yang mengucapkan shalawat sebelum mereka membawa pengantin wanita ke rumah pengantin pria. Setelah tiba, pengantin pria menghapus cat dari wajah pengantin wanita. Transisi pernikahan ini dulunya ditekan oleh rezim komunis tetapi dihidupkan kembali.
ADVERTISEMENT