Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Transformasi Persia Modern Menjadi Iran
21 September 2018 1:09 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada akhir Perang Dunia 1 Iran berada dalam posisi yang tidak biasa karena Iran diapit oleh dua kekuatan besar, Rusia di sebelah utara dan Inggris di bagian selatan dan timurnya. Kedua kekuatan besar ini kemudian berusaha untuk saling berebut pengaruh di Iran.
ADVERTISEMENT
Inggris kemudian memaksa Iran untuk men-andatangani perjanjian dengan mereka. Namun perjanjian itu ditolak oleh parlemen Iran. Hingga akhhirnya perjanjian yang diajukan oleh Inggris gagal.
Berbeda dengan hubungan Inggris-Iran Hubungan Rusia-Iran justru sebaliknya kedua negara ini mengadakan perjanjian persahabatan yang kemudian diikuti oleh propaganda Rusia menegenai anti-imperialisme.
Foto: Iran, Persia Sekarang | www.flickr.com by Walter Schaffer
Persahabatan antara kedua negara ini sempat dirusak oleh insiden yang dilakukan oleh Rusia ketika menduduki bagian utara Iran dan mendukung pemberontak Kuchick Khan untuk memproklamirkan negara Republik Soviet Gilan di Resth.
Namun, akhirnya Rusia dan Iran pun mengadakan perundingan mengenai masalah itu dan menghasilkan kembali perjanjian persahabatan namun kali ini dilengkapi dengan eksploitasi bersama perikanan di Laut Kaspia.
ADVERTISEMENT
Dengan ditandatanganinya perjanjian itu maka pasukan Rusia pun menarik kembali pasukannya dari wilayah utara Iran dan Rezim Kuchick Khan dapat dijatuhkan setelah Iran mengirim bala tentaranya ke bagian utara negeri itu.
Setelah tujuh tahun mengalami peperangan yang cukup melelahkan akhirnya Iran dapat merdeka, yng dimaksudkan merdeka disini adalah perginya musuh dari tanah Iran hal ini disebabkan karena Rusia sedang mengalami masalah dalam negerinya dan Inggris yang enggan untuk melakukan perluasan wilayah jajahannya.
Reza Khan dan Pembaharuannya
Lima hari setelah penandatanganan perjanjian Iran-Rusia, Iran mengalami sebuah Kudeta yang dilancarakan oleh Reza Khan dengan bantuan dari Inggris namun tidak secara langsung. Reza khan merupakan mantan perwira yang kemudian setelah kudeta dia kemudian menjadi Panglima tertinggi dan menteri peprangan Iran. Tiga bulan kemudian dia memaksa perdana sebelumnya untuk turun takhta dan memprokmasikan dirinya sebagai perdana menteri baru.
ADVERTISEMENT
Setelah itu dia memaksa Shah yang berkuasa pada waktu itu untuk melakukan perjalanan panjang ke Eropa. Pada tanggal 13 Desember Reza menjadi Shah Iran maka dinasti Kajar lama berakhir dan sebagai gantinya dinasti Pahlevi berkuasa.
Ambisi utama Reza adalah menandingi teman imbangannya dari Turki, yaitu Mustafa Kemal. Reza ingin membebaskan Iran dari pengaruh luar dan ingin memperkuat negerinya itu dengan cara memakai teknologi dan pembaharuan Barat. Untuk mecapai tujuan ini ia harus memperkuat posisi dan kekuasaannya dalam pemerintahan.
Dia lalu mendatangkan beberapa ahli dari luar untuk membantu dalam membenahi negerinya. Salah satunya ahli keuangan dari Amerika yang membantu dalam hal Administrasi keuangan negara.
Di samping itu Shah juga mengin-truksikan pembangunan jalan raya yang kemudian bekerja dengan perusahaan Jerman dalam hal penyedian jasa untuk penumpang dan surat antara ibukota dan sejumlah kota provinsi.
Foto: Peninggalan Kebudayaan Persia | www.flickr.com by Mohammad Nick
ADVERTISEMENT
Reza tidak hanya melakukan pembaharuan dalam bidang teknologi namun ia juga melakukannya pada bidang sosial dan pendidikan. Dia memperkenalkan sistem hukum perancis dan menentang hukum berdasarkan agama.
Akan tetapi, ia tidak dapat meniru apa yang terjadi di Turki sebab dalam Konstitusi Iran disebutkan bahwa “ agama resmi Iran ialah Islam dan sekte yang benar adalah Jafariah. Shah Iran harus menganut dan menyebarkan kepercayaan ini”. Juga ada larangan Majelis untuk membuat undang-undang yang bertentangan dengan prinsip Islam.
Di bidang pendidikan ia mendirikan Universitas di Iran yang waktu terdiri dari enam fakultas. Pelajaran agama di sekolah ditiadakan dari mulai sekolah dasar sampai menengah. Kemudian pada tahun 1928 cara berpakaian Timur dilarang, sorban dan kerudung diganti dengan topi “Pahlevi” dan kemudian dengan topi Eropa yang biasa.
ADVERTISEMENT
Dia juga memerintahakan untuk merevisi bahasa Parsi untuk memurnikaannya dari bahasa Arab. Berbeda dengan Turki, Iran masih mempergunakan tulisan Arab dalam hal penulisan bahasanya. Pada bulan Maret tahun 1935 negara secara resmi diberi nama Iran sebagai pengganti nama Persia, bahasa Yunani.