Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Wanita Punya Kuasa, 6 Suku Ini Menganut Paham Matriarki
11 Maret 2020 20:20 WIB
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Menurutmu siapa yang menguasai dunia? Tentunya dalam enam suku ini adalah wanita.
ADVERTISEMENT
Matriarki adalah keluarga, kelompok atau negara yang diperintah oleh seorang matriark (seorang wanita yang merupakan kepala suku atau keluarga).
Mereka yang masuk dalam sistem matriarki sudah tentu garis keturunan, kepemimpinan, hingga kepemilikan harta ditentuin sama wanita. Menurutmu, suku mana saja di dunia yang menjalankan sistem matriarki?
1. Minangkabau
Suku Minangkabau yang berada di Sumatera Barat, Indonesia adalah suku terbesar yang menganut sistem matriarki. Apakah kita harus bangga dengan sistem matriari ini?
Kamu sudah tahu kan, kalau matriarki sosok wanita menjadi pemeran utamanya. Hal menarik pada suku Minangkabau ini, setiap pasangan yang sudah menikah mungkin mereka akan tetap tidur bersama, namun pria harus lebih dulu bangun untuk menyiapkan sarapan di rumah ibunya.
ADVERTISEMENT
Apakah menurutmu tradisi ini masih ada?
2. Musuo
Suku Musuo tinggal di dekat perbatasan provinsi Yunnan dan Sichuan. Sistem Matriarki yang dianut oleh suku Musuo merupakan yang paling terkenal. Pemerintah China secara resmi mengklasifikasikan mereka sebagai bagian dari etnis minoritas yang dikenal sebagai Naxi. Tetapi, Musuo dan Naxi sangat berbeda dalam budaya dan bahasa.
Uniknya, mereka menerapkan "walking marriages". Apa sih itu? "walking marriages" adalah sistem di mana wanita bebas memilih pasangannya dan masuk ke rumah pria. Lalu, berpisah dan tidak bersama. Hak asuh anak baik perempuan atau pun laki-laki akan diberikan kepada keluarga ibu. Dalam hal ini, peran ayah tidak ada, ya.
3. Akan
Akan merupakan suku mayoritas di Ghana. Secara fundamental, seluruh identitas, hak waris, kekayaan, dan politik semua ditentukan oleh wanita. Pria akan tetap berperan dalam memimpin masyarakat walaupun wanita pendirinya. Sayangnya, posisi pemimpin tetap ditentukan berdasarkan garis keturunan keluarga wanita, baik lewat ibu atau kakak perempuan si pria.
ADVERTISEMENT
4. Bribri
Suku pedalaman yang berada di Kosta Rika ini hanya berjumlah 13.000 jiwa. Bribri diatur dalam sebuah klan yang terdiri dari keluarga besar dan tentunya ditentukan oleh wanita. Wanita dalam suku Bribri akan dikasih hak waris tanah dengan segala kewenangan lainnya.
5. Garo
Pada umumnya, suku ini menggunakan bahasa Tibet-Burma. Wanita termuda memiliki hak untuk menerima warisan dari ibunya, baik itu harta ataupun politik. Sedihnya, walaupun sudah memiliki banyak warisan, mereka harus menerima konsekuensi untuk dijodohkan.
Bukan berarti pria tidak dapat apa-apa, ya. Pria suku Garo akan tetap mendapatkan jatah, yaitu memimpin masyarakat dan mengelola properti. Cukup adil, sih, tapi ada anehnya juga. Jelang pernikahan, calon pengantin pria "diwajibkan" kabur dari lamaran untuk dikejar-kejar oleh calon pengantin perempuan. Gak cukup sekali, proses kabur-kaburan ini harus dilakukan berulang kali sampai calon pengantin wanita menyerah atau prianya yang harus menerima lamarannya.
ADVERTISEMENT
Wah, unik ya.
6. Nagovisi
Suku Nagovisi tinggal di sebuah pulau sebelah barat, Bougainville Selatan, Papua Nugini. Mereka dibagi menjadi dua bagian sistem matrilineal. Tentu saja, perempuan tetap menjadi pemimpin, seperti upacara-upacara suci. Bicara tentang pernikahan, wanita Nagovisi umumnya akan memprioritaskan berkebun dan hal seksualitas. Tidak perlu ada acara pernikahan supaya dibilang suami-istri, kalau melihat mereka tidur bareng, berkebun bareng, itu sudah pasti mereka suami-istri.