Yuk, Mengenal Zaman Kejayaan Islam (Bagian 1)

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
7 Mei 2021 15:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar ilustrasi. Foto: Unsplash/@david__r
zoom-in-whitePerbesar
Gambar ilustrasi. Foto: Unsplash/@david__r
ADVERTISEMENT
Zaman Kejayaan Islam (750 M - 1258 M) adalah ketika para penguasa Muslim mendirikan salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah. Selama periode ini, seniman, insinyur, cendekiawan, penyair, filsuf, ahli geografi, dan pedagang di dunia Islam berkontribusi pada banyak aspek kehidupan.
ADVERTISEMENT
Pada saat itu, dunia Muslim menjadi pusat intelektual utama bagi sains, filsafat, kedokteran, dan pendidikan. Para cendekiawan yang terdiri dari Muslim dan non-Muslim mendirikan "Rumah Kebijaksanaan". Salah satu tujuannya ialah menerjemahkan pengetahuan dunia ke dalam bahasa Arab.
Selain itu, para pedagang dan pendakwah juga berperan besar dalam penyebaran Islam. Mereka membawa dakwah ke berbagai pelosok dunia, seperti Persia, Mesopotamia Kuno, Asia Tengah, dan Afrika Utara. Nah, bagaimana kehidupan zaman kejayaan ini? Dikutip dari Islam History, berikut ulasannya.

Etika Islam

Zaman Kejayaan Islam berkembang pesat dikarenakan kepercayaan akan kebebasan untuk berbicara. Meskipun bebas dalam berkespresi dan bergama, masyarakat masih dikontrol di bawah nilai-nilai Islam yang kuat. Kombinasi ini membantu menciptakan jaringan lintas budaya.
ADVERTISEMENT
Para cendekiawan tak segan untuk berkolaborasi dengan ilmuwan Kristen dan Yahudi yang pada akhirnya melahirkan periode kejayaan dalam bidang filosofi. Tak sampai disitu, dalam isu lingkungan, beberapa ilmuwan Islam menulis risalah proto-lingkungan awal yang mencakup subjek terkait polusi, kontaminasi tanah, dan penanganan sampah kota.

Institusi

Sejumlah institusi pendidikan dan ilmiah berkembang pada zaman keemasan ini. Contohnya adalah rumah sakit umum, rumah sakit jiwa, perpustakaan umum, universitas pemberi gelar akademis, dan observatorium astronomi sebagai lembaga penelitian.
Guinness Book of World Records mengakui Universitas Al Karaouine yang berdiri pada tahun 859 M di Fez, Maroko sebagai universitas pemberi gelar tertua di dunia. Universitas Al-Azhar, didirikan di Kairo, Mesir pada 975 M, menawarkan berbagai gelar akademik, termasuk gelar pascasarjana, dan sering dianggap sebagai universitas penuh pertama.
ADVERTISEMENT
Perpustakaan Tripoli tercatat memiliki koleksi sebanyak tiga juta buku sebelum dihancurkan oleh Tentara Salib. Jumlah karya para ilmuwan Arab tentang ilmu matemarika jauh melebihi jumlah gabungan karya ilmuwan Latin dan Yunani. Meskipun begitu, hanya sebagian kecil dari karya ilmiah Arab yang bertahan dan dipelajari hingga zaman modern.
Gambar ilustrasi. Foto: Unsplash/@anniespratt

Ekonomi

Kerajaan Islam berkontribusi pada globalisasi selama Zaman Keemasan Islam. Sebelumnya, ilmu pengetahuan, perdagangan, dan ekonomi dari banyak wilayah dan peradaban cenderung terislolasi. Namun, berkat peran kerajaan Islam, mereka mulai membuka jaringan dan berintegrasi dengan penjelajah dan pedagang Muslim.
Jaringan perdagangan diketahui terbentang dari Samudra Atlantik dan Laut Mediterania di barat hingga Samudra Hindia dan Laut Cina di timur. Jaringan perdagangan ini membantu membangun Kekaisaran Islam sebagai kekuatan ekonomi ekstensif terkemuka di dunia selama abad ke-7 hingga ke-13.
ADVERTISEMENT

Pertanian

Pedagang Muslim menyebarkan banyak tanaman dan teknik pertanian ke berbagai belahan dunia. Mereka juga melakukan adaptasi tanaman yang diperoleh dari Afrika dan Tiongkok, lalu didistribusikan ke seluruh negeri Islam yang biasanya tidak dapat menanam tanaman tertentu.
Tanaman yang baru diadopsi memberikan perubahan besar pada bidang ekonomi, tutupan vegetasi, penyebaran populasi, distribusi angkatan kerja, pakaian, produksi dan pendapatan pertanian, serta banyak aspek lainnya pada dunia Islam.

Teknologi

Sejumlah penemuan besar diproduksi oleh para insinyur dan ilmuwan Muslim, seperti Abbas Ibn Firnas, Banū Mūsā, Taqi al-Din, dan terutama al-Jazari pada Zaman Keemasan Islam. Penemuan mereka tidak hanya digunakan pada dunia Arab saat itu, namun berkontribusi pada zaman modern secara global.
ADVERTISEMENT
Jurnalis Paul Vallely melaporkan beberapa penemuan dari Zaman Kejayaan Islam, termasuk kamera obscura, sabun batangan, pasta gigi, asam nitrat, katup, kincir angin sumbu vertikal, analisis frekuensi, kaca kuarsa, karpet Persia, bola langit, dan lainnya.
Gambar ilustrasi bola langit. Foto: Unsplash/@dulgier