Yuk, Mengenal Zaman Kejayaan Islam (Bagian 2)

Hijab Lifestyle
All about hijab.
Konten dari Pengguna
9 Mei 2021 14:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hijab Lifestyle tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar ilustrasi Zaman Kejayaan islam. Foto: Youtube/Kings and Generals
zoom-in-whitePerbesar
Gambar ilustrasi Zaman Kejayaan islam. Foto: Youtube/Kings and Generals
ADVERTISEMENT
Zaman kejayaan Islam yang dimulai dari pertengahan abad ke-7 hingga pertengahan abad ke-13 memberikan sumbangsih besar pada banyak aspek kehidupan baik itu di negara-negara Islam maupun di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Para cendekiawan, penyair, filsuf, dan seniman menemukan inovasi yang berguna bagi manusia sekaligus melestarikan tradisi yang telah mendarah daging. Tingkat mobiliasi yang tinggi oleh para penjelajah dan pedagang Muslim juga berperan dalam peningkatan ekonomi di tingkat lokal maupun ke seluruh dunia.
Pada artikel sebelumnya, Yuk Mengenal Zaman Kejayaan Islam (Bagian 1), memberikan gambaran tentang kehidupan kejayaan pada bidang etika Islam, institusi, ekonomi, pertanian, dan teknologi. Artikel ini akan mengulas beberapa aspek lainnya yang juga tak kalah penting.

Kependudukan

Demografi masyarakat Islam abad pertengahan sangat bervariasi, seperti penurunan angka kelahiran serta perubahan harapan hidup. Conrad I. Lawrence memperkirakan umur rata-rata di masa awal Kekhalifahan Islam berada di atas 35 tahun untuk populasi umum. Studi lainnya tentang angka harapan hidup para ulama mencapai 69 hingga 75 tahun, meskipun angka ini tidak mewakili populasi umum.
ADVERTISEMENT
Kerajaan Islam awal juga memiliki tingkat melek huruf tertinggi di antara masyarakat pra-modern, di samping bangsa Yunani kuno dan Tiongkok. Faktor utamanya adalah pasar pendidikan yang digerakkan oleh orang tua. Faktor lainnya ditengarai oleh penyebaran kertas dari Tiongkok, yang menyebabkan berkembangnya buku dan budaya tertulis dalam masyarakat Islam.

Astronomi

Astronomi merupakan salah satu bidang yang berkembang sangat pesat pada zaman kejayaan Islam. Contohnya adalah pencapaian mazhab Maragha, pendahulu, dan penerusnya dalam bidang astronomi yang dikenal sebagai "Revolusi Maragha", "Revolusi Sekolah Maragha" atau "Revolusi Ilmiah sebelum Renaisans".
Mazhab Maragha membangun observatorium pertama di Baghdad pada masa pemerintahan Khalifah al-Ma'mun. Selain itu, mereka juga mengoreksi perubahan data astronomi sebelumnya, menyelesaikan masalah dalam model Ptolemeus, dan penemuan banyak instrumen astronomi lainnya.
Gambar ilustrasi. Foto: Unsplash/@svsokolov

Kimia

Salah satu ilmuwan Jabir ibn Hayyan (Geber) dianggap sebagai pelopor kimia, karena ia memperkenalkan metode ilmiah eksperimental awal di lapangan. Dia juga berinovasi tentang proses alembik, filtrasi, sublimasi, retort, pencairan, kristalisasi, pemurnian, oksidasi, penguapan, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Klaim alkemis tentang transmutasi logam ditentang oleh ilmuwan Muslim, seperti al-Kindi, diikuti oleh Abu Rayhan al-Biruni, Avicenna, dan Ibn Khaldun. Selain itu, Nasir al-Din al-Tusi menyatakan tentang hukum kekekalan massa, di mana materi dapat berubah, tetapi tidak dapat menghilang. Atas beragam penemunan ini, ilmuwan Barat Alexander von Humboldt dan Will Durant menganggap ahli kimia Muslim abad pertengahan sebagai pendiri kimia.

Matematika

Matematika juga merupakan bidang ilmu yang banyak memberikan sumbangsih pada zaman tersebut hingga dunia modern saat ini. Beberapa ilmuwan matematika Muslim terkenal diantaranya Muhammad ibn Musa al-Khwarizmi, Ibn al-Haytham, Omar Khayyam, Nasir al-Din al-Tusi, Sadr al-Din, dan Abu al-Hasan.
Pencapaian matematikawan Muslim selama periode ini termasuk pengembangan aljabar dan algoritma. Selain itu, penemuman yang tak kalah terkenal adalah trigonometri bola, penemuan semua fungsi trigonometri selain sinus, pengenalan analisis frekuensi dan kalkulus aljabar, permulaan geometri aljabar, pengembangan aljabar simboli, dan kemajuan lainnya dalam bidang matematika.
ADVERTISEMENT

Pengobatan dan kedokteran

Dokter Muslim memberikan banyak kontribusi yang signifikan untuk pengobatan di bidang anatomi, pengobatan eksperimental, oftalmologi, patologi, ilmu farmasi, fisiologi, pembedahan, dll. Mereka juga mendirikan rumah sakit khusus, sekolah kedokteran pertama, dan rumah sakit jiwa. Karya-karya dokter Yunani dan Romawi kuno juga ikut berpengaruh dalam perkembangan pengobatan dan kedokteran di zaman kejayaan Islam.
Al-Kindi menerapkan perhitungan matematika yang dapat digunakan untuk mengukur kekuatan obat dan penentuan sebelum hari-hari paling kritis pasien. Abu al-Qasim menemukan banyak instrumen bedah untuk operasi. Ibn Sina memperkenalkan pengobatan moden untuk penyakit menular, pengenalan karantina untuk membatasi penyebarannya, uji klinis, uraian tentang bakteri dan organisme virus, dan beragam penemuan lain dalam bidang kedokteran.
Gambar ilustrasi. Foto: Unsplash/@designer4u