Pentingnya Vaksin HPV untuk Tekan Angka Penderita Kanker Serviks

Hikari Darmawan
Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
Konten dari Pengguna
14 Mei 2023 8:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hikari Darmawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kanker serviks. Foto: Siriluk ok/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kanker serviks. Foto: Siriluk ok/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di masa sekarang, gaya hidup tidak sehat masih disepelekan sebagian orang. Padahal gaya hidup yang tidak sehat dapat mendatangkan atau menyebabkan berbagai macam penyakit dari yang ringan hingga penyakit kronis. Berbagai jenis penyakit mulai dari tekanan darah tinggi, obesitas, hingga kanker berawal dari gaya hidup yang tidak sehat.
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan namanya, kanker serviks adalah kanker yang bertempat pada serviks atau leher rahim, atau daerah pada organ reproduksi wanita yang berupa pintu masuk ke arah rahim, terletak di antara uterus dan vagina.
Di tingkat dunia, penyakit kanker dengan urutan kedua menyerang wanita adalah kanker serviks ini. Pada negara yang sedang berkembang tidak termasuk Indonesia, kanker serviks menduduki urutan pertama. Sekitar 80% dari 500.000 kasus kanker serviks yang terjadi pada setiap tahunnya di dunia merupakan wanita dari negara berkembang.
Menurut data dari WHO (World Health Organization) ada sekitar 500.000 kasus kanker serviks baru per tahunnya di dunia. Diikuti dengan angka kematian lebih dari 50% nya. Di Indonesia kanker serviks menduduki kasus kanker kedua sebanyak 15.000 kasus dan diikuti angka kematian yang juga mencapai 50% per tahunnya setelah kanker payudara.
Ilustrasi gejala kanker serviks. Foto: Orawan Pattarawimonchai/Shutterstock
99,7% kasus kanker serviks ditimbulkan oleh adanya infeksi dari Human Papiloma Virus (HPV), virus ini menginfeksi serviks secara seksual, dan infeksi HPV biasanya tidak memiliki gejala apa pun bagi penderitanya. Kanker serviks dapat dicegah dan jika sudah terdeteksi sejak awal dapat disembuhkan secara total.
ADVERTISEMENT
Partikel yang terdapat dalam HPV dieksploitasi lalu diubah menjadi vaksin yang memiliki antibodi yang baik dalam melawan HPV. Vaksinasi HPV dianggap dapat memberikan dampak positif bagi wanita di dunia untuk pencegahan munculnya kanker serviks.
Di tahun 2006, perizinan vaksin HPV telah selesai dan WHO merekomendasikan vaksin ini agar termasuk dalam program imunisasi nasional khususnya pada remaja perempuan yang belum aktif secara seksual.
Ilustrasi pasien dengan kanker serviks. Foto: Rocketclips, Inc./Shutterstock
Namun, negara kita belum bisa memaksimalkan vaksin ini dan tingkat pengetahuan dan seberapa penting vaksinasi HPV ini masih minim di kalangan masyarakat Indonesia.
Minimnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat Indonesia tentang dampak positif yang diberikan oleh vaksin HPV dapat didasari oleh sosialisasi dan penyebaran informasi penting tentang HPV serta kanker serviks yang belum marak di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Adanya vaksin HPV yang dapat menekan angka penderita kanker serviks dan angka kematian akibat kanker, maka dari itu kita harus memanfaatkannya dengan baik.
Ilustrasi vaksin HPV. Foto: New Africa/Shutterstock
Minimnya tingkat persentase remaja Indonesia yang sudah melaksanakan vaksinasi HPV tergolong rendah karena juga didasari oleh harga atau rate vaksinasi HPV yang menyentuh angka Rp 1 juta pun tergolong mahal.
Hanya masyarakat kalangan atas yang dapat melakukan vaksinasi HPV, selebihnya mereka sangat menimbang dari aspek kesehatan maupun aspek ekonomi.
Mengingat tingginya kasus penderita kanker serviks di Indonesia serta persentase kematiannya, vaksinasi HPV perlu ditegakkan di Indonesia dan negara-negara lainnya. Namun jika tidak ada subsidi atau harga vaksin tetap tinggi dan susah dijangkau, tidak akan terjadi perubahan persentase wanita Indonesia yang sudah divaksin HPV secara signifikan.
ADVERTISEMENT