Makna Kunjungan PM Yoshihide Suga

Hikmahanto Juwana
Guru Besar Hukum Internasional UI
Konten dari Pengguna
21 Oktober 2020 5:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Hikmahanto Juwana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kanan) bersama Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga (kedua kiri) bersama Madam Suga Mariko (kiri) di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/10). Foto: Setpres-Laily Rachev/HO ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kanan) bersama Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga (kedua kiri) bersama Madam Suga Mariko (kiri) di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/10). Foto: Setpres-Laily Rachev/HO ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Jepang yang baru Yoshihide Suga melakukan lawatan ke luar negeri untuk pertama kali dan mengunjungi Vietnam dan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ke Indonesia, selain untuk mempererat hubungan bilateral Jepang-Indonesia, kunjungan ini memiliki makna politis di tengah ketegangan antara AS dan China.
Paling tidak ada 4 makna politis kunjungan ini.
Pertama, Jepang ingin menegaskan kepada Indonesia bahwa keberadaan Indonesia sangat penting di mata Jepang.
Jepang tidak pernah meninggalkan dan tidak akan meninggalkan Indonesia yang sedang giat dalam melakukan pembangunan. Dalam konteks ini Indonesia tidak perlu bertumpu hanya pada satu negara yaitu China dengan kekuatan ekonomi dan teknologinya.
Kedua, Indonesia adalah mitra strategis Jepang terpenting saat negara tersebut mengalami gangguan dari China, utamanya terkait jalur pelayaran internasional.
Ada kekhawatiran banyak negara seperti AS, Australia, dan Jepang bahwa kekuatan militer dan ekonomi China akan mendominasi laut China Selatan.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks ini Jepang akan all out membantu Indonesia agar China tidak menegaskan klaim sepihak sembilan garis putus dengan memanfaatkan nelayan-nelayan dan kapal-kapal coastguard-nya untuk menghalau nelayan-nelayan Indonesia.
Ketiga, Jepang ingin meminta perhatian Indonesia bahwa perusahaan-perusahaan dan teknologi Jepang lebih unggul dan terpercaya daripada perusahaan-perusahaan dan teknologi China.
Oleh karenanya Indonesia memiliki alternatif dalam memilih perusahaan dan teknologi dalam melakukan pembangunan.
Terkahir, Jepang ingin mengajak Indonesia untuk terus mengembangkan pertumbuhan di kawasan Indo Pasifik. Selanjutnya, kawasan ini diharapkan bisa mengembangkan pertumbuhan ekonomi dengan negara-negara di Afrika di mana Indonesia saat ini sedang gencar melakukan hubungan yang lebih kuat dengan negara-negara di benua tersebut. Indonesia sudah membangun Indonesia Africa Infrastructure Dialog.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks tersebut Jepang akan mendukung Indonesia, bahkan bila Indonesia mengajak ASEAN dalam pengembangan hubungan dengan berbagai negara di Afrika.
*Hikmahanto Juwana
Guru Besar Hukum Internasional UI
Rektor Universitas Jenderal A Yani