Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Mengenal Breaking Wave dan Penyebabnya
22 Desember 2020 5:27 WIB
Tulisan dari hilariussamudra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernahkah kalian pergi ke pantai dan bertanya-tanya, Mengapa ada pantai yang berombak kecil dan ada juga yang berombak besar? Bagaimana ombak itu bisa terbentuk? Ternyata dibalik semua itu terdapat teori dan penjelasannya. Pada dasarnya gulungan air yang bergerak atau yang biasanya kita sebut ombak lebih tepat bila dikatakan sebagai gelombang pecah (Breaking Wave). Sebelum kita mengenal lebih dalam ap aitu Breaking Wave kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu gelombang dan bagaimana proses terjadinya gelombang.
ADVERTISEMENT
Gelombang adalah getaran yang merambat, dimana gelombang tidak bergerak/berpindah tempat namun hanya energinya saja yang berpindah. Menurut Bambang Triatmodjo, 1999, Gelombang dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam tergantung kepada gaya pembangkitan seperti angin (gelombang angin), gaya tarik menarik bumi-bulanmatahari (gelombang pasang-surut), gempa (vulkanik atau tektonik) di dasar laut (gelombang tsunami), ataupun gelombang yang disebabkan oleh gerakan kapal. Gelombang yang sehari-hari terjadi dan diperhitungkan dalam bidang teknik pantai adalah gelombang angin dan pasang-surut (pasut). Dalam hal ini kita akan berfokus pada gelombang angin, dimana gelombang angin adalah gelombang yang diakibatkan dari angin itu sendiri.
Gelombang dalam konteks teknik pantai umumnya terjadi dalam tiga tahap. Pada awalnya terdapat permukaan air yang tenang, kemudian akibat hembusan angin air tersebut menjadi riak-riak kecil. Setelah terbentuk riak-riak kecil maka terbentuklah gelombang kecil, ketika gelombang kecil tersebut mendapatkan energi angin yang lebih besar maka mulailah terbentuk gelombang dengan skema yang lebih acak. Gelombang sendiri dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu intensitas, luas area, kedalaman, jarak longitudinal terhadap hembusan angin(fetch), dan durasi dari angin itu sendiri. Aspek-aspek inilah yang akan memengaruhi terbentuknya gelombang pecah atau breaking wave.
ADVERTISEMENT
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa gelombang diciptakan oleh energi angin dimana angin tersebut memiliki jarak longitudinal (fetch). Ketika sebuah gelombang telah melewati batas jaraknya dan gelombang tersebut tidak dapat mempertahankan amplitudonya maka gelombang itu akan pecah. Hal inilah yang disebut gelombang pecah (breaking wave). Ketika terjadi gelombang pecah, energi yang diterima dari angin, berkurang. Beberapa energi dibalikkan kembali ke laut, jumlahnya bergantung kepada kemiringan pantai, semakin kecil sudut kemiringan pantai, semakin kecil energi yang dikembalikkan. Kemiringan ini berhubungan dengan kedalaman daerah yang dikenai gelombang. Mengapa kedalaman tersebut memengaruhi gelombang yang ada di permukaan? Pada dasarnya ketika terdapat gelombang dipermukaan, terjadi pergerakan partikel air dalam bentuk lingkaran, pada perairan dangkal partikel tersebut akan berbentuk oval.
ADVERTISEMENT
Kedalaman laut biasanya diukur dalam bentuk peta Batimetri. Batimetri sendiri menurut Setiyono (1996) yaitu ilmu yang mempelajari pengukuran kedalaman lautan, laut atau tubuh perairan lainnya, dan peta batimetri adalah peta yang menggambarkan perairan serta kedalamannya. Dari sinilah kita dapat membuat dan menggambarkan kedalaman dasar laut dan pesisir pantai yang nantinya dapat digunakan dalam pemodelan gelombang.
Terdapat tiga tipe gelombang berdasarkan kemiringan pantai yang dilalui gelombang tersebut :
• Spilling
Pecahan gelombang jenis ini terjadi bila gelombang menjalar di pantai dengan dasar yang landai. Pada pecahan jenis ini, puncak gelombang yang tidak stabil turun sebagai “white water” (gelembung-gelembung dan buih).
ADVERTISEMENT
• Plunging
Pecahan jenis ini terjadi bila gelombang menjalar di pantai yang miring. Pada pecahan jenis ini, gelombang yang mendekat ke pantai memiliki lereng depan yang menghadap ke daratan menjadi vertikal, puncak gelombang kemudian menggulung ke depan, dan akhirnya menghunjam ke depan.
• Surging
Pecahan jenis ini terjadi bila lereng pantai sangat curam. Pada pecahan jenis ini, puncak gelombang naik seperti akan menghunjam ke depan, tetapi kemudian dasar gelombang naik ke atas permukaan pantai sehingga gelombang jatuh dan menghilang.
Kita telah mengetahui bahwa gelombang pecah adalah suatu sistem kompleks yang terjadi ketika ia kehilangan momen amplitudonya. Banyak yang memengaruhi terjadinya gelombang pecah, mulai dari angin, kedalaman, intensitas hingga fetch.
ADVERTISEMENT
Referensi
Parauba, R. 2016. Analisis Karakteristik Gelombang Pecah di Pantai Niampak Utara. Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado
Triatmodjo, B., 1999. Teknik Pantai. Beta Offset. Yogyakarta.
http://pusriskel.litbang.kkp.go.id/images/stories/Batimetri/Batimetri_Laut%20Jawa_Upload.jpg
https://oceanpulse.id/deformasi-gelombang-refraksi-difraksi-refleksi-gelombang-pecah/
Ditulis oleh :
Hilarius Samodra Wisambodhi
Teknik Kelautan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember